Jumat 29 Dec 2023 11:20 WIB

PBB: 2023 Tahun Terpanas dalam Sejarah

Tahun 2023 menjadi tahun penderitaan, kekerasan, dan kekacauan iklim yang hebat.

Sekjen PBB Antonio Guterres dalam konferensi pers di sela-sela KTT Asean di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Sekjen PBB Antonio Guterres dalam konferensi pers di sela-sela KTT Asean di Jakarta, Kamis (7/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada Kamis (28/12/2023) waktu setempat, menyampaikan harapannya untuk 2024 dan mendesak persatuan untuk membangun kembali kepercayaan.

"Tahun 2023 telah menjadi tahun penderitaan, kekerasan, dan kekacauan iklim yang hebat. Umat manusia menderita. Planet kita dalam bahaya. 2023 menjadi tahun terpanas dalam sejarah," kata Guterres dalam sebuah pesan video tahun baru dilansir Anadolu.

Baca Juga

Orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan, kata Guterres seraya menambahkan bahwa perang semakin meluas dan ganas dan kepercayaan semakin berkurang.

"Namun, saling menyalahkan tidak menghasilkan apa pun. Pada 2024, harus menjadi tahun untuk membangun kembali kepercayaan dan mewujudkan harapan. Kita harus kompak menghadapi perbedaan demi solusi bersama. Untuk aksi iklim, peluang ekonomi dan sistem keuangan global yang adil yang bermanfaat bagi semua orang," katanya.

Dunia harus melawan diskriminasi dan kebencian yang meracuni hubungan antar negara dan komunitas, kata Sekjen PBB. Selain itu, teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) harus digunakan untuk kebaikan.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa akan terus menggalang dukungan dunia untuk perdamaian, pembangunan berkelanjutan dan HAM. Mari kita jadikan tahun 2024 sebagai tahun untuk membangun kepercayaan dan harapan dalam segala hal yang dapat kita capai bersama," katanya.

"Saya mengucapkan Tahun Baru. Bahagia dan damai."

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement