REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menggelar rapat kerja di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu-Kamis untuk mengevaluasi bantuan bagi warga di Jalur Gaza yang tengah menderita akibat pembantaian oleh penjajah Israel. Dalam rapat kerja tersebut, Bendahara Umum BSMI dr Prita Kusumaningsih SpOG merekomendasikan agar rencana bantuan tenda bagi pengungsi dipercepat.
Menurut Prita, bantuan tenda tersebut amat penting mengingat militer Israel sedang mengalihkan serangan ke Rafah. "Israel sedang menyerang Rafah. Karena itu, bantuan tenda sudah mendesak karena mereka akan meninggalkan kamp pengungsian di Rafah," kata Prita lewat keterangan tertulis, Sabtu (10/2/2024).
Sebelumnya, Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menyebut akan meneruskan serangannya di Gaza hingga ke Kota Rafah. Setidaknya 14 warga Palestina terbunuh dan sejumlah lainnya terluka saat pesawat tempur Israel menembaki rumah-rumah di Kota Rafah serta Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, demikian dilaporkan kantor berita Palestina Wafa. Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan setidaknya 27.585 rakyat Palestina dan mencederai 66.978 orang lainnya. Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel disebut tewas akibat serangan Hamas.
PBB menyebut serbuan Israel itu menyebabkan 85 persen populasi Gaza terusir dari tempat tinggalnya, 60 persen infrastruktur Gaza rusak dan hancur, serta menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, serta obat-obatan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres kembali mendesak agar gencatan senjata segera diberlakukan di Jalur Gaza. Sekjen PBB mengaku amat prihatin atas rencana militer Israel untuk meneruskan serangan ke Kota Rafah di Jalur Gaza selatan yang dapat memperburuk kondisi kemanusiaan pengungsi Palestina.
Menurut Prita, buruknya kondisi pengungsi di Gaza membuat BSMI terus berupaya untuk melakukan tugas-tugas kemanusiaan. Terlebih, ujar dia, ada beberapa dokter di Gaza yang mendapatkan pendidikan medis di Indonesia lewat program beasiswa BSMI. Ke depan, Prita mengungkapkan, BSMI akan berupaya mewujudkan program rumah sakit lapangan, bantuan implan ortopedi, pelatihan stem cell hingga beasiswa bagi dokter-dokter asal Palestina untuk menjalani pendidikan di Indonesia.