Senin 25 Mar 2024 16:18 WIB

Peluang Fifty-Fifty Nasdem Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo

Nasdem mengakui kini tengah mengkaji kemungkinan bergabung ke kubu Prabowo.

Red: Andri Saubani
Presiden terpilih Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) saat menyampaikan keterangan pers di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024). Kedatangan Prabowo Subianto tersebut dalam rangka silaturahmi sekaligus menyampaikan penghargaannya kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh atas ucapan selamat kepadanya, usai ditetapkan sebagai Presiden Terpilih oleh KPU pada Pemilu 2024.
Foto:

Direktur Eksekutif Indonesia Politicak Review (IPR), Ujang Komarudin, mengatakan Partai Nasdem hampir dipastikan akan masuk ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ujang melihat, pertemuan antara Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh dengan Prabowo sebagai presiden terpilih pada pekan lalu hanya satu dari rangkaian pertanda Nasdem akan merapat ke pemerintah.

"Sebelum pertemuan antara Surya Paloh dengan Prabowo, kan Surya Paloh juga sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di istana. Di mana Jokowi berjanji akan menjembatani Prabowo-Gibran dengan partai-partai," kata Ujang, Sabtu (23/3/2024).

Menurut Ujang, Prabowo-Gibran sudah membukakan pintu lebar-lebar kepada Nasdem untuk ikut berpartisipasi mendukung pemerintahan. Sekarang kata dia tinggal Nasdem menentukan sikap apakah kembali menjadi bagian pemerintah atau mencoba untuk pertama kalinya menjadi oposisi.

"Saya melihat indikasi Nasdem ya keliatannya akan bersama-sama ada di dalam pemerintahan Prabowo-Gibran," ujar Ujang.

Selain pertemuan antara Jokowi-Surya Paloh dan pertemuan Surya Paloh-Prabowo, partai Nasdem dilihat Ujang juga tidak terlalu responsif terhadap wacana hak angket yang digulir PDIP. Bahkan Nasdem menjadi partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) pertama yang mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Padahal proses Pemilu masih harus menempuh proses di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Ada empat indikasi Nasdem akan bergabung dengan Prabowo-Gibran. Pertama pertemuan Jokowi-Surya Paloh, kedua tidak mendukung hak angket, ketiga menerima hasil Pemilu dan mengucapkan selamat kepada Prabowo, dan terakhir pertemuan Surya Paloh dengan Prabowo. Ini kan sudah serangkaian," kata Ujang menambahkan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai Partai Nasdem, selama ini tidak memiliki persoalan dengan Prabowo Subianto dan juga Partai Gerindra. Selain itu, Nasdem dan Gerindra juga sama-sama masih berada di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sehingga Dedi tidak heran bila Nasdem pada akhirnya ikut bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran nanti. 

"Secara umum, memang Nasdem potensial masuk kabinet, terlebih sejauh ini Nasdem tidak miliki persoalan dengan koalisi Prabowo, bahkan mereka sendiri masih bagian kabinet untuk saat ini," kata Dedi, Sabtu (23/3/2024). 

Dedi menilai pertemuan Surya Paloh dengan Prabowo di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024) merupakan pertemuan dua tokoh besar yang dapat meredakan tensi politik pascapengumuman hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lagi pula lanjut Dedi, Prabowo dan Surya Paloh punya latar belakang yang sama yakni sama-sama dibesarkan di Partai Golkar. 

Dan sebelum Pemilu 2024 ini dimulai dulu, Surya Paloh juga sempat menemui Prabowo ke kediamannya di Hambalang. Walaupun pertemuan saat itu tidak sepakat untuk berkoalisi, tapi Dedi melihat hubungan Prabowo dan Surya Paloh tetap saling menghormati.  

"Pertemuan dengan Prabowo menandai cairnya komunikasi, dua tokoh ini sama-sama besar di Golkar, sehingga mudah rajut kerjasama di kabinet mendatang," ujar Dedi. 

photo
Karikatur Opini Republika : Nasehat Presiden - (Republika/Daan Yahya)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement