Ahad 02 Jun 2024 06:15 WIB

Bolehkah Kurban Satu Kambing untuk Sekeluarga?

Para ulama sepakat, kurban seekor kambing untuk atas nama satu orang.

Bolehkah Kurban Satu Kambing untuk Sekeluarga? Foto - Anak kelas IV Sekolah Dasar (SD) dan kambing yang akan dikurbankan.
Foto: Dok Pribadi
Bolehkah Kurban Satu Kambing untuk Sekeluarga? Foto - Anak kelas IV Sekolah Dasar (SD) dan kambing yang akan dikurbankan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kitab-kitab fikih, sering kali dikatakan bahwa seekor kambing untuk kurban yang dilakukan satu orang. Satu ekor lembu atau sapi untuk maksimal tujuh orang. Adapun seekor unta untuk maksimal 10 orang. Tentunya, kondisi hewan yang akan dikurbankan juga mesti memenuhi syarat-syarat, yakni antara lain sehat atau tidak berpenyakit.

Namun, acap kali ditemukan fenomena "patungan" untuk melaksanakan kurban di Idul Adha. Bila hewan yang akan dikurbankan adalah sapi, lembu, atau unta, barangkali hal itu tak menjadi soal.

Baca Juga

Namun, bagaimana jika hewan kurbannya adalah kambing? Apakah sah jika kurban seekor kambing atau domba untuk atas nama lebih dari satu orang, semisal sekeluarga?

Menurut laman resmi Nahdlatul Ulama (nu.or.id), berkurban untuk beberapa orang memang telah menjadi sebuah kebiasaan pada zaman Rasulullah SAW. Bahkan, Nabi SAW sendiri pernah melakukannya.

Dari Atha’ bin Yasar, ia mengatakan, "Aku pernah bertanya kepada Abu Ayyub al-Anshari perihal kurban pada zaman Rasulullah SAW, maka jawabnya, 'Adalah seseorang berkurban dengan seekor domba atas nama dirinya dan seluruh anggota keluarganya. Mereka makan bersama juga memberikannya kepada orang lain. Begitulah hingga manusia gembira dan menjadilah (sunah) seperti yang Anda lihat sekarang ini'" (HR at-Tirmidzi).

Dalam hadis lain, disebutkan bahwa Nabi SAW pernah berkurban dengan dua ekor kambing untuk beliau, keluarga beliau, dan umat beliau.

Dari 'Aisyah, (diriwayatkan bahwa) Rasulullah SAW pernah menyuruh untuk diambilkan dua ekor domba bertanduk yang di kakinya ada warna hitam, perutnya terdapat belang hitam, dan di kedua matanya terdapat belang hitam. Kemudian domba tersebut diserahkan kepada beliau untuk dikurbankan.

Kemudian, beliau bersabda kepada 'Aisyah, "Wahai 'Aisyah, bawalah pisau kemari." Lantas, beliau bersabda lagi, "Asahlah pisau ini dengan batu."

'Aisyah melakukan apa yang diperintahkan beliau. Setelah (pisau) diasah, beliau mengambilnya dan mengambil domba tersebut dan membaringkannya lalu beliau menyembelihnya. Kemudian, beliau mengucapkan, "Bismillah, ya Allah, terimalah ini dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan umat Muhammad." Kemudian beliau berkurban dengannya (HR Muslim No 1967).

 

Bagaimana para ulama memahami hadis-hadis itu?

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement