Rabu 17 Jul 2024 05:37 WIB

Sekolah Penuh Pengungsi Terus jadi Target Pemboman Israel

Enam sekolah dibom Israel dalam 10 hari terakhir, 23 syahid dalam pemboman terkini.

Red: Fitriyan Zamzami
Seorang kerabat memegang jenazah anak yang syahid dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di kamar mayat rumah sakit di Deir al-Balah, Selasa, 16 Juli 2024.
Foto:

Dalam laporan situasi rutinnya, UNRWA mengatakan setidaknya 539 pengungsi Palestina telah terbunuh di fasilitas mereka di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah tersebut hanya berlaku hingga 14 Juli, jadi belum termasuk pembunuhan 23 orang di Sekolah Al-Razi UNRWA di Nuseirat kemarin. UNRWA mengatakan setidaknya 1.708 orang terluka di fasilitasnya selama periode tersebut. 

Hamas telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam “pemboman yang disengaja oleh Israel terhadap pengungsi di Sekolah al-Razi UNRWA di kamp Nuseirat, dan daerah Al-Mawasi di sebelah barat kota Khan Younis, yang dinyatakan sebagai daerah aman”.

“Ini adalah tindakan brutal dan memalukan yang merupakan luka bagi kemanusiaan,” kata kelompok tersebut, seraya menegaskan kembali bahwa pemerintahan Biden di AS adalah mitra sekutu setianya Israel, “yang terus melakukan genosida” di Gaza.

“Pemerintahan AS, yang dipimpin oleh Presiden Biden, memikul tanggung jawab penuh atas pembunuhan sistematis terhadap rakyat kami, dengan dukungan politik dan militernya yang berkelanjutan terhadap pendudukan dan tentaranya, dan karena hambatannya terhadap keadilan internasional dalam mengejar penjahat perang Israel.”

photo
Warga Palestina berkumpul di dekat jenazah kerabat mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di kamar mayat rumah sakit di Deir al-Balah, Selasa, 16 Juli 2024. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Kelompok bantuan Inggris Save the Children menyebut serangan baru-baru ini terhadap sekolah dan rumah sakit di Gaza sebagai serangan yang “mengerikan”.

“Sistem layanan kesehatan dan pendidikan sedang dihancurkan di depan mata kita,” katanya di X, menyerukan gencatan senjata. “Anak-anak tidak bisa terus-menerus menjadi garda depan dalam konflik ini. Rumah sakit dan sekolah tidak boleh menjadi sasaran.”

Serangan udara Israel pada Selasa juga terjadi di dekat sebuah SPBU di Mawasi, wilayah pesisir selatan yang merupakan bagian dari “zona aman” kemanusiaan tempat militer Israel memerintahkan warga Palestina untuk berlindung. Para pejabat di Rumah Sakit Nasser di dekat Khan Younis mengatakan 17 orang syahid. Daerah di dekatnya dipenuhi dengan tenda-tenda yang menampung ribuan warga Palestina.

Kantor berita WAFA melaporkan, pasukan pendudukan Israel melakukan dua pembantaiandi Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, yang mengakibatkan terbunuhnya sedikitnya 49 warga Palestina. Otoritas kesehatan setempat mengkonfirmasi bahwa jumlah syuhada warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 38.713 korban jiwa, dengan tambahan 89.166 orang menderita luka-luka. Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Tim ambulans dan penyelamat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau tersebar di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan kru ambulans dan pertahanan sipil.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement