Rabu 24 Jul 2024 20:07 WIB

Kisah Ular Dalam Alquran

Ular merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT.

Red: Hasanul Rizqa
Ular (ilustrasi).
Foto:

Senada dengan ayat di atas, surah Ta Ha juga menuturkan tentang keadaan Nabi Musa AS ketika pertama kali menerima wahyu. Saat itu, Allah SWT menyuruhnya agar melemparkan tongkat yang sedang dipegangnya. Seketika, tongkat itu berubah menjadi ular. “Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat (hayyatun tas’aa)” (QS Ta Ha: 20).

Istilah untuk ‘ular’ dalam ayat-ayat di atas berlainan, yakni tsu’ban mubiin, ka annahaa jaan, dan hayyatun tas’aa. Sebagian ahli tafsir mengatakan, hal itu dapat dipahami sebagai sebuah proses.

Pada awalnya, tongkat Nabi Musa AS berubah menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat, dan akhirnya ular besar yang sebenarnya. Ada pula yang menafsirkan, tongkat Nabi Musa AS telah berubah menjadi seekor ular yang lincah dan gesit seperti halnya ular kecil. Namun, wujudnya sangat menakutkan seperti ular besar.

Sebagian mufasir yang lain mengatakan, perbedaan ungkapan itu disebabkan tempat terjadinya mukjizat yang berlainan. Menurut pendapat ini, perubahan bentuk tongkat itu menjadi ular jantan yang besar terjadi pada saat Nabi Musa AS di hadapan Firaun. Adapun perubahannya menjadi ular kecil terjadi pada malam hari ketika Nabi Musa AS menerima wahyu untuk pertama kalinya.

Perbedaan penyebutan bentuk ular dalam kisah Nabi Musa AS itu merupakan salah satu bukti kehebatan Alquran. Setiap diksi yang digunakan harmonis, sesuai situasi dan konteks kisah secara keseluruhan. Kalau tongkat itu, umpamanya, hanya berubah menjadi seekor ular yang merayap, mengapa Musa AS melihat ular itu bergerak gesit. Demikian pula, betapa besar ular itu yang awalnya mewujud tongkat Nabi Musa itu sehingga Firaun begitu takut.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement