Kamis 25 Jul 2024 05:01 WIB

Laporan Unilever Indonesia: Laba Turun, Masih Terdampak Boikot Tapi tak Seganas Akhir 2023

Laba bersih PT Unilever Indonesia turun 11 persen year on year pada semester I-2024.

Red: Andri Saubani
Logo Unilever di depan kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Banten.
Foto:

Direktur Utama PT Unilever Indonesia Tbk Benjie Yap mengakui masih ada dampak aksi boikot terhadap produk-produk Unilever akibat perang antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina. Dampak itu yang memengaruhi turunnya laba bersih yoy.

“Situasi saat ini masih bergejolak. Seperti yang kita ingat, puncaknya terjadi pada bulan November atau Desember tahun lalu. Masih ada (dampak boikot) yang memengaruhi kita,” kata Benjie, Rabu.

Kendati demikian, Benjie mengatakan bahwa dampak aksi boikot saat ini tidak separah sebelumnya seperti pada akhir tahun lalu.

“Ada dampaknya, namun tidak seganas sebelumnya,” tutur dia. 

Benjie menuturkan, atas kondisi itu, pihaknya melakukan sejumlah strategi untuk menggenjot kembali laba perusahaan. Di antaranya dengan menggandeng organisasi-organisasi islam serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai komitmen perusahaan terhadap kebermanfaatan.

“Kami bermitra dengan organisasi Islam, LSM, dan berbagai organisasi lainnya yang membantu kami,” ungkapnya.

Benjie mengatakan, strategi lainnya adalah jenama-jenama perlu move on dan terus membangun hubungan baik dengan masyarakat yang mencintai produk-produk mereka. Dia menyampaikan, bahwa Unilever sudah berusia 90 tahun di Indonesia, sehingga sudah menciptakan hubungan erat terhadap konsumen Indonesia.

“Jadi, kami masih perlu terus membangun kecintaan itu, kegembiraan dalam pemasaran, mendorongnya, dan membangun manfaat darinya. Saya rasa itulah dua hal yang akan terus kami lakukan,” tuturnya.

photo
Komik Si Calus : Boikot - (Republika/Daan Yahya)

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement