Kamis 25 Jul 2024 05:01 WIB

Laporan Unilever Indonesia: Laba Turun, Masih Terdampak Boikot Tapi tak Seganas Akhir 2023

Laba bersih PT Unilever Indonesia turun 11 persen year on year pada semester I-2024.

Red: Andri Saubani
Logo Unilever di depan kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Banten.
Foto:

PT Unilever Indonesia juga angkat suara mengenai kabar bahwa Unilever global berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawannya di Eropa hingga akhir 2025. Disebutkan bahwa belum ada perincian negara-negaranya atas rencana itu.

Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk Vivek Agarwal menuturkan, hal tersebut diperkirakan berdampak secara global. Dan oleh karena itu nantinya bakal ada konsultasi dan persyaratan hukum yang berjalan.

“Namun saat ini kami tidak memberikan (informasi) rinciannya. Itu masih berproses,” kata Vivek, Rabu (23/7/2024).

Saat disinggung mengenai kemungkinan adanya opsi efisiensi yang diterapkan perusahaan di Indonesia untuk menjaga kinerja keuangan, Vivek mengatakan bahwa sebenarnya sebelum program itu diumumkan secara global, pihaknya sudah memiliki program efisiensi atau penghematan yang berkelanjutan.

“Di Indonesia, kami juga terus meninjau secara struktural inisiatif apa saja yang dapat kami terapkan, yang akan membantu kami mengatur ulang standar kami secara struktural. Artinya mengganti mesin berkecepatan lambat dengan mesin berkecepatan tinggi,” tuturnya.

Menurut penuturan Vivek, bahkan dalam 3—5 tahun terakhir, Indonesia mencatatkan hasil produktivitas yang sangat baik. Hal itu menjadi siklus perbaikan yang berkelanjutan ke depan.

Ditegaskannya, bahwa upaya-upaya inisiatif soal efisiensi dan produktivitas menjadi bagian untuk memastikan bahwa bisnis selalu sesuai dengan masa depan. Vivek juga menekankan, kondisi apapun yang terjadi di depan, termasuk kabar ribuan karyawan Unilever di Eropa akan di-PHK, pihaknya akan selalu terbuka di Indonesia.

“Jadi apapun dampaknya bagi Indonesia, kami akan selalu terbuka sebagai perusahaan terbuka di Indonesia. Namun saat ini, untuk program global ini, kami belum memberikan rinciannya. Kami tidak memiliki rincian lebih lanjut mengenai rincian negara per negara,” terangnya.

Sebelumnya, Unilever dikabarkan berencana akan melakukan PHK sepertiga karyawannya di Eropa hingga akhir tahun 2025. Langkah efisiensi tersebut merupakan strategi CEO Unilever Hein Schumacher untuk mendorong bisnis perusahaan untuk tetap tumbuh.

“Saat ini, selama beberapa minggu ke depan, kami akan memulai proses konsultasi dengan karyawan yang mungkin terdampak oleh perubahan yang diusulkan,” kata juru bicara Unilever melalui surat elektronik dikutip Reuters, Sabtu (13/7/2024).

Rencananya, sebanyak 3.200 posisi di perusahaan akan dipangkas hingga akhir 2025. PHK tersebut juga menjadi strategi global Unilever yang akan mengurangi 7.500 pegawai seperti yang diumumkan pada Maret 2024.

“Yang terdampak dalam efisiensi di Eropa antara sekarang dan akhir tahun 2025 kisaran 3.000 hingga 3.200 karyawan,” kata Kepala SDM Unilever Constantina Tribou.

photo
Karikatur Opini Republika : Boikot Kurma Israel - (Republika/Daan Yahya)

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement