Kamis 25 Jul 2024 07:28 WIB

Mossad Bobol, Hotel Netanyahu Diserbu Cacing dan Belatung

Kunjungan Netanyahu ke Amerika diwarnai berbagai unjuk rasa.

Red: Fitriyan Zamzami
Demonstran berlangsung di Independence Ave., dekat National Mall menjelang kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Capitol AS, Rabu, 24 Juli 2024, di Washington.
Foto:

Associated Press elaporkan, ribuan orang memenuhi jalan-jalan di Washington untuk memprotes perang Israel di Gaza selama kunjungan Netanyahu. Mereka meneriakkan “Bebaskan, bebaskan Palestina” saat berbaris menuju Capitol sebelum polisi menyemprotkan semprotan merica ke beberapa orang di antara kerumunan.

Para pengunjuk rasa yang menyerukan diakhirinya perang yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina memenuhi beberapa blok saat mereka berjalan melalui jalan-jalan ibu kota negara tersebut sambil membawa bendera Palestina dan tanda-tanda dengan pesan seperti “tangkap Netanyahu” dan “akhiri semua bantuan AS untuk Israel.”

Di luar Union Station di Washington, para pengunjuk rasa menurunkan bendera Amerika dan mengibarkan bendera Palestina di tempatnya dan disambut sorak-sorai massa.

“Bibi, Bibi, Kami belum selesai! Intifada baru saja dimulai!” teriak pengunjuk rasa, menyebut Netanyahu dengan nama panggilannya. “Netanyahu, kamu tak bisa bersembunyi. Engkau melakukan genosida,” teriak pengunjuk rasa lainnya.

Kerumunan demonstran berunjuk rasa di dekat Capitol sebelum memulai aksi mereka menjelang pidato bersama Netanyahu di depan Kongres, namun polisi menghalangi mereka untuk mendekati gedung tersebut. Polisi mengatakan mereka menggunakan semprotan merica setelah beberapa pengunjuk rasa menjadi “keras” dan “gagal mematuhi” perintah untuk mundur dari garis polisi.

Sebelum pidato Netanyahu, beberapa pengunjuk rasa mencoba memblokir rutenya ke Capitol tetapi berhasil dihalau oleh polisi. Setelah ditolak oleh petugas di dekat Capitol, pengunjuk rasa melewati lingkungan Capitol Hill selama beberapa blok sebelum berkumpul di depan stasiun kereta terdekat.

Sembilan orang ditangkap di seluruh Washington, termasuk empat orang dengan tuduhan menyerang seorang petugas polisi di luar Union Station. Di luar Union Station, pengunjuk rasa berteriak, “Biarkan mereka pergi!” pada petugas yang membentuk lingkaran di sekitar beberapa orang yang ditangkap.

Seseorang meraih perisai anti huru hara milik petugas polisi dan kemudian mengangkat tinjunya dalam posisi bertarung. Seorang petugas terlihat mengambil bendera Palestina dari seorang wanita dan melemparkannya ke samping. Setidaknya satu pengunjuk rasa tampaknya terkena dampak semprotan merica.

Sorak-sorai terdengar saat api membakar benda yang tampak seperti patung Netanyahu. Para pengunjuk rasa menyemprotkan lukisan grafiti di monumen Christopher Columbus, termasuk tulisan, “Hamas akan datang” dengan huruf besar berwarna merah. “Bebaskan Gaza” ditulis dengan warna hijau.

Di antara para pengunjuk rasa terdapat sekelompok seniman dari Baltimore yang memamerkan patung papier-mache berukuran besar yang dimaksudkan untuk menggambarkan Presiden Joe Biden dengan darah di tangan dan tanduk setan. Mary Kaileh, seorang wanita Palestina yang pindah ke AS dari Tepi Barat 17 tahun lalu dan sekarang tinggal di Baltimore, mengatakan bahwa masyarakatnya telah diabaikan dan dianiaya selama beberapa dekade. Dia tidak yakin protes akan mengubah apapun dalam hal meyakinkan politisi Amerika untuk bertindak, tapi dia tidak akan tinggal di rumah.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement