Menurut teori evolusi bintang, matahari akan membesar menjadi bintang raksasa merah menjelang kematiannya. Saat itu matahari bersinar sedemikian terang, membuat laut mendidih dan kering, batuan meleleh, dan kehidupan akan punah.
Matahari akan terus membesar hingga planet-planet di sekitarnya seperti Merkurius, Venus, Bumi dan Bulan, serta Mars, masuk ke dalam bola gas matahari. Barangkali kejadian inilah yang diisyaratkan di dalam Alquran pada Surah al-Qiyamah Ayat 7 sampai 9. Sebagai bersatunya matahari dan bulan.
Kita tidak bisa bicara tentang rentang waktu tibanya peristiwa matahari membesar ini sampai kehancuran total alam semesta. Walaupun secara teoritis dapat diperkirakan kapan matahari akan menjadi membesar atau menjadi bintang raksasa merah, sekitar 5 miliar tahun lagi, tetapi kepastian tentang saat kehancuran hanya Allah yang tahu.
Sudah menjadi isyarat Alquran bahwa matahari dan kiamat merupakan sesuatu yang penting dalam perjalanan kehidupan manusia di dunia dan akhirat.
Pada akhir abad 20, kemajuan pemahaman manusia tentang fenomena kelahiran dan kematian bintang telah berkembang dengan pesat. Jejak perubahan fisik bintang dalam evolusi bintang, dari kelahirannya hingga kematiannya, dapat dipahami melalui teori evolusi bintang. Implikasi pengetahuan itu juga dapat mengajak manusia untuk menerawang masa depan matahari, menerawang saat-saat akhir hayatnya.
Saat ini diketahui bahwa matahari tidak berhenti memancarkan energi radiasi. Energi ini diperlukan untuk menopang kehidupan dalam biosfer planet bumi. Apakah kondisi yang relatif nyaman saat ini akan berlangsung abadi ataukah akan berakhir pada suatu waktu? Berapa lama lagi kondisi nyaman dapat bertahan? Bisakah manusia memahami fenomena ini dengan baik melalui ilmu pengetahuan astronomi?