Selasa 03 Sep 2024 23:39 WIB

TV Diimbau Tampilkan Running Text Adzan Maghrib Saat Misa, Jubir Menag: Untuk Toleransi

Jubir Menag menjelaskan running text untuk menghargai keutuhan ibadah umat Katolik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
 Jubir Menteri Agama Sunanto atau  akrab disapa Cak Nanto.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Jubir Menteri Agama Sunanto atau akrab disapa Cak Nanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Menteri Agama RI, Sunanto atau akrab dipanggil Cak Nanto menjelaskan alasan Kementerian Agama (Kemenag) menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengimbau televisi menampilkan running text saat azan Maghrib khusus saat misa akbar yang dipimpin oleh Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus.

Cak Nanto mejelaskan, puluhan ribu umat Katolik akan melaksanakan misa bersama dengan Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno pada Kamis (5/9/2024). Namun, kapasitas Gelora tidak cukup, sehingga televisi nasional pun banyak yang menanyangkan secara live agar umat Katolik yang tidak bisa hadir bisa mengikuti prosesi ibadah misa itu.

Baca Juga

"Jadi itu ada misa dan kapasitas yang ikut misa di Gelora kan gak cukup, bahkan disiarkan secara langsung kan oleh TV-TV nasional," ujar Cak Nanto saat dihubungi Republika, Selasa (3/9/2024).

Rencananya misa akbar itu akan dimulai pada pukul 17.00 WIB. Untuk menghargai keutuhan ibadah umat Katolik, kata dia, maka Kemenag menyarankan kepada Kemenkominfo agar pada saat itu adzan Maghrib tetap diumumkan di televisi, tapi lewat running text.

"Untuk menghargai keutuhan ibadah umat katolik, maka Kemenang meminta untuk adzan itu biar tidak terpotong ibadah misa-nya," ucap Cak Nanto.

Selama ini, menurut dia, ketika sudah tiba waktu Maghrib televisi nasional pasti akan memotong acaranya untuk mengumandangkan adzan Maghrib. Namun, karena adanya misa akbar, maka jalan tengahnya untuk kali ini saja adzan Maghrib itu disarankan diumumkan lewat teks.

"Sebagai jalan tengahnya, agar ibadah umat Katolik tidak terpotong, maka kami meminta untuk memberi pemberitahuan. Jadi ini untuk menghargai toleransi sekaligus menghargai ibadah agar mereka beribadah secara utuh," kata Mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Sebelumnya, Dirjen Bimas Islam Kemenag mengirimkan surat "Permohonan Penyiaran Azan Magrib dan Misa bersama Paus Fransiskus" kepada Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo pada 1 September 2024.

Dalam surat itu disampaikan, Kemenag menyarankan Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada 5 September 2024 pukul 17.00- 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional. Sementara itu, di antara pukul 17.00-19.00 WIB Azan Maghrib juga disiarkan.

"Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran adzan Maghrib dapat dilakukan dengan running text," dikutip dari surat tersebut.

"Teknis penayangan siaran kedua momen tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Pool TV."

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement