Selasa 14 Jun 2022 17:05 WIB

Pakta Keamanan China-Kepulauan Pasifik Harus Dibahas di Forum Regional

Kepulauan Pasifik dan sekutu terkejut dengan pakta keamanan China-Kepulauan Solomon.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Samoa Fiame Naomi Mataafa, kanan, berbicara dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dalam pertemuan bilateral di Wellington, Selandia Baru, Selasa, 14 Juni 2022. Mata
Foto: Hagen Hopkins/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Samoa Fiame Naomi Mataafa, kanan, berbicara dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dalam pertemuan bilateral di Wellington, Selandia Baru, Selasa, 14 Juni 2022. Mata

REPUBLIKA.CO.ID, APIA -- Perdana Menteri Samoa, Fiame Naomi Mata'afa, mengatakan, upaya China untuk membuat pakta keamanan dengan negara-negara kepulauan Pasifik harus melewati pembahasan oleh forum regional. Pernyataan tersebut menyusul penandatanganan pakta keamanan antara Kepulauan Solomon dan China, yang memicu kritik. 

"Masalahnya perlu dipertimbangkan dalam konteks yang lebih luas dari apa yang kami miliki dan apa yang ingin kami lakukan dalam hal ketentuan keamanan untuk kawasan itu," ujar Mata'afa.

Baca Juga

Kepulauan Pasifik dan sekutu mereka, termasuk Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru, terkejut karena Kepulauan Solomon menandatangani pakta keamanan dengan China. Hal ini dapat mendorong China untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut. 

China mengatakan, pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon tidak menimbulkan ancaman militer. Pakta ini justru akan meningkatkan hubungan kerja sama China dengan Kepulauan Pasifik. 

China mempromosikan proposal untuk kesepakatan di seluruh kawasan Pasifik yang mencakup kerja sama kepolisian, keamanan, dan komunikasi data. Para pemimpin Pasifik membahas proposal tersebut dengan seorang pejabat tinggi China bulan lalu tetapi mereka belum menyetujuinya.  

"Keputusannya adalah bahwa kelompok negara (Pasifik) merasa bahwa modalitas pertimbangan yang tepat dari proposal semacam ini perlu melewati sekretaris forum," kata Mata'afa.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, di bawah perjanjian Forum Kepulauan Pasifik kerja sama keamanan harus dibahas bersama. "Sebagai forum kita akan berkumpul, kita akan membahas masalah ini, tentu saja, mudah-mudahan kita membangun konsensus," katanya.

Kepulauan Pasifik menjadi persaingan strategis antara Washington dengan China, yang telah meningkatkan upaya diplomatik untuk merayu negara-negara di kawasan itu. Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden dan Ardern menyampaikan keprihatinan bersama tentang upaya China untuk memperluas pengaruhnya di Pasifik.

Biden dan Ardern juga menyatakan keprihatinan tentang perjanjian keamanan antara China dan Kepulauan Solomon belum lama ini. Seorang pejabat senior AS mengatakan, Biden dan Ardern membahas perlunya keterlibatan langsung dengan para pemimpin pulau Pasifik.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement