REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina meminta Amerika Serikat (AS) berhenti ikut campur dalam urusan internal negara. Hal itu merespon laporan Washington mengenai tindakan keras terhadap demonstrasi yang mengakhiri protes di lapangan Tiananmen pada 1989.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei mengatakan AS harus berhenti ikut campur dalam urusan internal Cina. Menurutnya, Cina sudah mencapai kesimpulan yang jelas tentang protes di lapangan Tiananmen.
Setelah membiarkan protes mahasiswa berminggu-minggu pada musim semi 1989 di Lapangan Tiananmen Beijing, pemerintah Cina mengirimkan tentara untuk menghentikan apa yang mereka sebut perlawanan revolusi. Tentara dikirim pada 3-4 Juni. Menurut kelompok HAM, ratusan pengunjuk rasa tewas. Namun, Cina belum memberikan jumlah korban tewas.
Dilansir dari PressTV, Departemen Luar Negeri AS menerbitkan pernyataan di situsnya yang mengatakan peringatan 24 tahun dari penindasan kejam terhadap demontrasi di Lapangan Tiananmen. Mereka meminta untuk mengingat peristiwa itu sebagai kehilangan tragis nyawa tidak berdosa.
"Kami memperbarui seruan bagi pemerintah Cina untuk mengakhiri pelecehan orang-orang yang berpartisipasi dalam protes dan sepenuhnya memperhitungkan mereka yang tewas ditahan atau hilang," ujar pernyataan tersebut.