REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Tim tarian tradisional Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Kamis, bertolak ke Australia untuk memeriahkan malam pameran budaya di Negeri Kanguru tersebut, yang berlangsung pada 14-17 Februari 2014.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wakatobi Tawakal melalui telepon dari Jakarta, Kamis, mengatakan tim tarian tradisional yang berangkat ke Australia tersebut, terdiri atas 15 penari dan beberapa pendamping, termasuk Bupati Wakatobi Hugua.
"Saat ini, kami sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta, menunggu keberangkatan di ruang tunggu penumpang," katanya.
Ia mengatakan, tarian tradisional Wakatobi yang akan mengisi acara utama dalam pameran budaya di Australia tersebut, adalah Tari Lariangi.
Tarian tersebut, kata dia, merupakan tarian leluhur masyarakat Wakatobi yang keasliannya hingga saat ini masih tetap dipertahankan.
"Tarian tradisional yang masih asli ini, biasanya dimainkan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan daerah," katanya.
Oleh karena keaslian itu, kata dia, Tari Lariangi telah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Saat ini Pemerintah Kabupaten Wakatobi sedang mengusulkan Tarian Lariangi ke Unesco di Paris, untuk mendapatkan pengakuan sebagai tarian Warisan Dunia," katanya.