REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengatakan mereka telah 14 tahun meminta ekstradisi Man Haron Moris, pria bersenjata di balik penyanderaan Sydney. Namun Australia selama ini telah menolak menyerahkannya.
BBC News, Rabu (17/12) melaporkan, Kepala Kepolisian Iran Jenderal Ismail Ahmadi Moghaddam mengatakan pada wartawan bahwa Monis selama ini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang karena kasus penipuan. Moghaddam mengatakan, Monis telah melarikan diri ke Australia melalui Malaysia pada akhir 90-an.
Monis dan dua sandera ditembak mati pada Selasa (16/12) pagi, setelah pasukan komando menyerbu kafe Sydney. Moghaddam mengatakan, Monis di Iran dikenal sebagai Manteqi.
"Pada 1996, ia adalah manajer sebuah agen perjalanan dan telah melakukan penipuan. Ia kemudian melarikan diri ke Malaysia dan dari sana ke Australia dengan nama palsu," ungkap jenderal pada wartawan.
Ia menambahkan, Iran tak memiliki kesepakatan ekstradisi penjahat dengan Australia. Hal itu menurutnya yang membuat polisi Australia menolak mengekstradisi Monis.
Monis mengajukan permohonan suaka politik untuk memperoleh status pengungsi di Australia. Moghaddam menggambarkan insiden penyanderaan sebagai sebuah drama.
Sementara itu pemerintah Australia telah mengumumkan tengah menyelidiki mengapa Monis dibebaskan dengan jaminan atas tuduhan terpisah. Ia memiliki sejarah aktivitas keagamaan, tapi belum ada bukti keterkaitannya dengan gerakan Islam Internasional.