REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Demonstrasi yang mendukung gerakan Malaysia Bersih berakhir ricuh. Kepolisian Malaysia menyebutkan sudah menangkap lebih dari 1.600 orang demonstran.
Para demonstran turun ke jalan-jalan utama Kuala Lumpur menyerukan segera diselenggarakannya Pemilu. Mareka juga menuntut penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN.
Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Ismail Omar dalam jumpa pers Sabtu malam ini menyebutkan, pihaknya akan membebaskan mereka secepatnya setelah proses investigasi terhadap mereka yang ditahan, terutama atas tuduhan melakukan rapat ilegal.
Tokoh oposisi Anwar Ibrahim yang ada di antara para demonstran turut kena gebuk aparat. Ia dilarikan ke rumah sakit. Pemimpin oposisi yang selama ini menentang Barisan Nasional ini menyatakan cara penanganan oleh aparat keamanan sangat berlebihan.
Polisi Malaysia menggunakan gas air mata dan water cannon saat menghadapi pengunjuk rasa yang turun ke jalan menentang pemerintah. Pengunjuk rasa mengambil tabung gas air mata dan melemparkan kembali ke arah polisi.
"Mengapa pemerintah mencoba mengintimidasi warga negara?" kata Mohamad Manij Abdullah (50), pengusaha yang bergabung dalam aksi unjuk rasa. "Kami hanya mencoba mereformasi pemilu agar kami memiliki pemerintahan yang bersih dan adil," kata Abdullah kepada AFP.
Hingga malam ini, suasana di Kuala Lumpur disebutkan situs The Star sudah kondusif.