REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Komandan pemberontak bersenjata Suriah mengancam meningkatkan serangan terhadap Presiden Bashar al-Assad jika tim pemantau Liga Arab tak juga membuat sebuah kemajuan di Suriah.
Kepala Tentara Pembebasan Suriah (FSA), Kolonel Riad al-Assad, mengatakan jika tim pemantau tidak serius dalam beberapa hari ini, pihaknya akan mengambil keputusan yang dapat mengejutkan seluruh dunia.
Sebelumnya, pada Senin (2/1), Liga Arab menyatakan tim pemantau sangat membantu mengurangi pertumpahan darah di Suriah, sehingga meminta lebih banyak waktu untuk melakukan tugas mereka
Tetapi, sejak kehadiran tim pemantau pekan lalu, pasukan keamanan telah membunuh 132 orang. Sementara kelompok aktivis menyatakan sebanyak 390 orang tewas. Pasukan keamanan juga menewaskan dua orang pada hari yang sama saat aktivis bertemu dengan tim pemantau. Para aktivis mengatakan agaknya tim pemantau tak memiliki kekuatan untuk menolong mereka.
Riad mengatakan pihaknya akan menunggu laporan Liga Arab sebelum memutuskan apakah akan membuat sebuah transformasi yang akan menandai eskalasi besar-besaran terhadap pasukan keamanan. “Sejak tim pemantau datang, kami memiliki lebih banyak martir,” ujarnya.
Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdisi, seperti dikutip koran Al-Hayat, Rabu (4/1), mengatakan pemerintah Suriah tidak akan berpihak pada siapa pun dan akan bersikap profesional dan bekerjasama dengan tim pemantau.