Ahad 05 May 2013 10:00 WIB

Israel Tangkapi Ribuan Warga Palestina Sepanjang 2013

Tentara Israel menahan seorang warga Palestina
Foto: AP/Mohammed Ballas
Tentara Israel menahan seorang warga Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pusat Peneliti Urusan Tawanan dan HAM menyatakan pasukan Israel selama kwartal pertama 2013 telah membunuh 16 warga Palestina dan menangkap 1227 lainnya.

Pusat Peneliti menjelaskan korban tewas terdiri atas 12 berasal dari Tepi Barat dan dua orang berasal dari gerakan tawanan yaitu Arafat Jaradat dan Maisarah Abu Hamdiyah. Sementara, empat lainnya berasal dari Gaza.

Laporan menyebutkan penangkapan terjadi di segenap kota Tepi Barat dan Alquds. Sebanyak 15 kasus di Gaza termasuk penangkapan di perlintasan dan lepas pantai Gaza.

''Jumlah warga Palestina yang ditangkap sejak tahun 2012 lalu sampai saat ini berjumlah 1340 orang,'' sebut laporan Pusat Peneliti Urusan Tawanan dan HAM seperti dikutip Infopalestina.

Disebutkan bahwa kota Hebron menjadi kota terbesar Tepi Barat yang menjadi sasaran penangkapan warga. Jumlah mereka sebanyak 301 orang atau hampir 25 persen dari daftar penangkapan. Selanjutnya adalah kota Alquds yang berjumlah 243 orang atau sekitar 20 persen dari jumlah keseluruhan yang ditangkap.

Sementara, kota Nablus berjumlah 160 orang atau sekitar 13 persen. Lainnya terbagi di sejumlah kota mencapai 42 persen.

Pusat Peneliti Urusan Tawanan menyebutkan di antara mereka yang ditangkap terdapat 4 orang anggota parlemen Palestina. Sehingga, jumlah anggota parlemen yang ditangkap menjadi 16 orang. Penangkapan juga mencakup kader-kader nasional dan pemimpin Palestina, dosen dan mahasiswa.

Direktur Pusat Peneliti Urusan Tawanan, Fuda Khafas, mengatakan laporan ini menjelaskan penistaan yang dilakukan penjajah zionis terhadap kota-kota Tepi Barat hampir setiap hari, selalu ada penangkapan, serbuan dan pemeriksaan.

''Semua ini harus dihadapi serius oleh pihak Otoritas Palestina karena secara langsung menghina kredibilitas mereka,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement