Kamis 15 Aug 2013 17:49 WIB

Rusia Serukan Warganya tidak Pergi ke Mesir

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Seorang pendukung Presiden Mursi meratapi rekannya yang tewas diterjang peluru aparat keamanan Mesir dalam tragedi berdarah di Nasr City, Kairo, Sabtu (27/7).
Foto: AP/Hassan Ammar
Seorang pendukung Presiden Mursi meratapi rekannya yang tewas diterjang peluru aparat keamanan Mesir dalam tragedi berdarah di Nasr City, Kairo, Sabtu (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan wisatawan untuk tidak melakukan perjalanan ke Mesir menyusul bentrokan antara militer dan pendukung pro-Mursi.

"Bentrokan dan kerusuhan yang terjadi di ibu kota Kairo dengan cepat menyebar ke kota lain dan wilayah di Mesir, termasuk tujuan populer wisatawan. Dalam kondisi seperti ini, kementerian merekomendasikan warga Rusia agar tidak pergi ke Mesir," tegas Juru Bicara Kementerian Alexander Lukashevich dalam pernyataannya, Kamis (15/8).

Resor Laut Merah di Mesir adalah salah satu tujuan wisata populer bagi turis Rusia. Salah satu sebabnya adalah visa turis bisa dibeli di sana saat tiba.

Agensi Turisme Federal memperkirakan sekitar 50.000 warga Rusia saat ini berada di Mesir. Jumlah itu lebih sedikit karena kebanyakan orang Rusia memilih menghindari sengatan matahari musim panas di Mesir. Uni Turisme Rusia juga mengimbau warga Rusia yang berada di Hurghada agar tinggal di hotel mereka.

Pemerintah Mesir mengatakan sedikitnya 464 orang tewas dalam kerusuhan dan bentrok di seluruh negeri. Kerusuhan dipicu upaya militer membersihkan kamp demonstran pendukung presiden terguling Mohamed Mursi, Rabu lalu

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement