REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya akan menggelar Mukernas pertama bulan ini. Pasca Mukernas, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy (Romy) akan menggelar halaqoh untuk membahas islah dengan kubu Djan Faridz hasil Muktamar Jakarta.
Halaqoh ini rencananya akan mengundang tokoh-tokoh serta Kiai. Hal ini sekaligus untuk menjawab usulan Din Syamsuddin yang ingin menjadi mediator islah antara Romy dan Djan Faridz.
"Pasca mukernas akan ada halaqoh untuk menyelesaikan perselisihan ini," kata Isa Muchsin Ketua bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi DPP PPP di Jakarta, Jum'at (2/1).
Isa menambahkan, saat ini pihaknya hanya berpegang pada proses hukum yang telah berjalan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Islah oleh dua kubu ini, kata Isa, hanya tinggal menunggu hasil putusan PTUN.
"Kalau hasil PTUN dinyatakan salah satu menang yang kalah harus ikut yang menang," ujarnya.
Menurutnya, dua kubu dapat melakukan mediasi sendiri untuk islah. Bahkan, saat ini, kata Isa, dua kubu sudah sepakat tetap bersatu mulai dari fraksi PPP yang ada di DPR.