REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo ternyata baru pertama kali menjalani terapi hiperbarik di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, Jakarta. Pernyataan itu diungkapkan oleh Kadiskesal Kolonel (Laut) Lukman dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/3).
"Pak Sulis baru pertama kali menjalani terapi oksigen murni ini," ujar Lukman.
Sulis yang juga anggota DPD itu direkomendasikan oleh dokter pribadinya untuk menjalani terapi tersebut. Namun nahas, ia tewas dalam peristiwa ledakan yang diakibatkan percikan api tersebut.
Kebakaran terjadi di ruang tabung chamber Pulau Miangas, Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) lama, RSAL Mintohardjo, yang diakibatkan korsleting listrik sehingga menimbulkan asap putih lebat dan pasien yang ada di dalam tabung terbakar dan tidak dapat diselamatkan.
Chamber merupakan ruangan untuk terapi hiperbarik. Penyelam AL biasanya melakukan terapi itu setelah menyelam akibat dekompresi. Oksigen murni kemudian dimasukkan ke ruangan itu. Fasilitas itu sudah ada di RSAL Mintohardjo sejak 2013.
Terapi dimulai pada pukul 11.30 WIB dengan tekanan 2,4 atmosfer. Satu setengah jam kemudian, tekanan dikurangi menjadi satu atmosfer. Selanjutnya, pada pukul 13.10 WIB terlihat percikan api di dalam ruang chamber.
Api kemudian membesar dan mengakibatkan katup pengaman terbuka dan menimbulkan ledakan. Beberapa saat kemudian, api mulai padam, tapi korban tidak dapat diselamatkan.
Pada pukul 14.00 WIB, korban dapat dievakuasi dan segera dibawa ke kamar jenazah RSAL Mintohardjo. Sampai saat ini, belum bisa diambil kesimpulan penyebab terjadinya kebakaran. Selain Sulistyo, terdapat tiga korban lainnya, yakni Irjen Pol Purnawirawan Abu Bakar, Edi Suwandi, dan Dimas.