REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan bertemu dengan Wakil Putra Mahkota Arab Saudi pada Jumat (17/6). Keduanya akan membahas konflik di Timur Tengah termasuk kampanye malawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pangeran Mohammed bin Salman rencananya akan berkunjung ke AS dan bertemu dengan Obama. Kunjungan ke AS oleh Pangeran dimaksudkan untuk memulihkan ketegangan hubungan dengan Washington dan mempromosikan rencana Saudi untuk memangkas ketergantungan pada minyak. Kedua pemimpin akan bertemu di Gedung Putih pada Jumat.
Juru bicara Gedung Putih Eric Schultz mengatakan, pertemuan akan memberikan kesempatan mendiskusikan isu-isu termasuk konflik di Suriah dan Yaman. Mereka juga akan membicarakan kerja sama melawan ISIS.
Sebelumya para pejabat AS menyatakan kegelisahan mereka akan kampanye udara Saudi di Yaman yang memakan banyak korban sipil. Reuters pekan lalu melaporkan bahwa PBB telah menghapus Saudi dari daftar hitam terkait pelanggaran pada hak anak-anak setelah tekanan kuat dari Riyadh.
Baca juga, Obama Tur Global Sebelum Masa Jabatannya Habis.
Pangeran Mohammed bertemu dengan Dewan Ekonomi Nasional Obama di Gedung Putih pada Kamis (16/6) sore. Mereka membahas rencana pangeran memperjuangkan untuk mengubah perekonomian Saudi pada 2030. Menteri Keuangan AS Jack Lew, Menteri Energi Ernest Moniz dan Menteri Perdagangan Penny Pritzker termasuk di antara mereka yang hadir.
"Para pejabat AS menyambut komitmen Arab Saudi untuk reformasi ekonomi dan menggarisbawahi keinginan Amerika Serikat untuk menjadi mitra kunci dalam membantu Arab Saudi menerapkan program reformasi ekonominya," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan.