Kamis 29 Sep 2016 13:39 WIB

Wow....Marwah Daud: Dimas Kanjeng Taat Pribadi adalah Raja

Taat Pribadi
Foto: Dok Polri
Taat Pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng, Marwah Daud Ibrahim, tak terima perlakuan polisi terhadap Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dalam video yang diunggah ke publik, Taat Pribadi diperlihatkan sedang menyanyi saat pemeriksaan.

Menurut Marwah, perlakuan ini merupakan pembunuhan karakter. Sikap polisi, dalam hal ini Polda Jatim, sudah keterlaluan. "Itu pembunuhan karakter bagi kami, beliau itu adalah Raja," ujarnya saat berdialog di salah satu program televisi nasional, Rabu pagi.

Beliau itu, kata Marwah, telah mendapatkan gelar raja dari lebih 100 kerajaan se-Nusantara. Walaupun posisinya bukan pemerintahan, melainkan kerajaan budaya. "Anda lihat bagaimana Malaysia menghormati kerajaannya. Bagaimana Thailand, Inggris dan Belanda," tegas pengamat politik itu. 

Ia juga tak terima jika berita media yang menyebut Dimas Kanjeng adalah otak pembunuhan. Menurutnya, ini adalah trial by press atau pengadilan media. "Kami sudah tanya pengacara kami, jadi beliau itu tak terlibat," katanya menegaskan.

Baca juga, Saksi Kasus Pembunuhan Dimas Kanjeng Dilindungi. 

Sebelumnya, anggota Polda Jawa Timur menangkap pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi, karena diduga terlibat pembunuhan terhadap dua santrinya. Selain itu, Taat Pribadi juga terindikasi kasus penipuan dengan modus mampu menggandakan uang dengan jumlah pasien hingga ribuan orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement