Ahad 20 Aug 2017 09:56 WIB

Pakar: Malaysia Harus Investigasi Bendera Indonesia Terbalik

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Bendera merah putih tampak dicetak terbalik di buku panduan SEA Games ke-29 di Malaysia.
Foto: Akun Instagram Imam Nahrawi
Bendera merah putih tampak dicetak terbalik di buku panduan SEA Games ke-29 di Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyatakan kesalahan cetak bendera Indonesia pada buku yang dibagikan kepada tamu undangan pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, itu patut diinvestigasi terlebih dulu.

Hikmahanto mengatakan investigasi tersebut untuk mengetahui apakah memang terdapat unsur kesengajaan atau tidak dalam proses pencetakan bendera Indonesia. "Ini harus dilihat dulu apakah ketidaksengajaan atau kesengajaan," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (20/8).

Langkah investigasi itu, kata Hikmahanto, tentu diserahkan kepada otoritas di Malaysia. Negeri Jiran sebagai tuan rumah SEA Games 2017 ini perlu diberikan waktu untuk menginvestigasi kesalahan cetak bendera Indonesia tersebut. "Biar otoritas di Malaysia melakukan investigasi ini," ujar dia.

Hikmahanto mengakui, Menteri Pemuda dan Olah Raga Malaysia Khairy Jamaluddin sudah meminta maaf melalui akun resmi Twitternya. Namun, setelah itu, diperlukan permohonan maaf secara resmi kepada pemerintah Indonesia.

"Kemarin kan menteri olah raga Malaysia sudah minta maaf melalui Twitter. Nah pemerintah tentu minta secara resmi, dan dilakukan investigasi apakah karena keteledoran atau apa," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement