Rabu 29 Jan 2020 11:02 WIB

Enam Warga China dan Dua WNI Ditahan Setelah Coba Masuk Perairan Australia

Di perairan Australia, mereka dicegat oleh kapal milik petugas perbatasan.

Red:
.
.

Enam warga China yang mencoba masuk perairan Australia lewat Indonesia telah ditahan oleh pihak kepolisian. Sebelumnya, perahu mereka terdampar di perairan Rote Timur, Nusa Tenggara Timur, setelah dipulangkan dari Australia.

Pihak kepolisian juga telah menahan dua warga Indonesia yang diyakini sebagai awak perahu yang membawa mereka ke Australia. Keenam warga China asal provinsi Jiangsu diketahui tiba di Bali,1 Januari lalu.

Menurut kepolisian Indonesia, Fan Shenghong, Cui Hennggo, Hang Yongsheng, Wang Sisen, Han Baolin dan Chu Kaishan meninggalkan Bali ke Timor Leste, kemudian kembali ke Indonesia beberapa hari kemudian.

Di Kupang mereka mendapat perahu dengan dua awak kapal warga Indonesia, diketahui dibayar hampir Rp 10 juta per orang, seperti dikatakan Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo.

Sesaat setelah mereka tiba di perairan Australia, petugas Operasi Perbatasan Kedaulatan mencegat perahu mereka.

"Di perairan Australia, mereka dicegat oleh kapal milik petugas perbatasan dan dipulangkan segera, setelah diketahui mereka berasal dari China," kata Bambang kepada ABC.

"Petugas perbatasan khawatir akan ancaman virus corona," ujarnya.

 

Petugas perbatasan Australia telah dimintai penjelasan cara pencegatan yang dilakukan, tetapi sebagai bagian dari kerahasiaan, tekniknya tidak mungkin dipublikasikan.

Namun bisa diketahui, apa yang dilakukan Australia sesuai dengan kebijakan 'boat turn-backs', dimana kapal yang dicegat telah diisi bahan bakar yang cukup untuk dapat kembali dengan aman ke perairan Indonesia, tapi tidak akan cukup untuk perjalanan lebih jauh, seperti ke Pulau Christmas misalnya.

Sesampainya di Pulau Rote, polisi dan pihak otoritas Indonesia menangani keenam warga China dengan berhati-hati, karena dikhawatirkan terjangkit virus corona.

Bahkan beberapa petugas menggunakan masker untuk melindungi dari cara penularan apa pun.

"Saat kami mengidentifikasi mereka warga asal China, kita kemudian mengontak otoritas kesehatan untuk meyakinkan mereka tak terjangkit virus corona," katanya.

"Sejauh ini mereka tak memiliki gejalanya."

Enam warga China dan dua orang Indonesia ini menghadapi proses penyelidikan dan interogasi di Kupang, untuk mengetahui pasti apa alasan mereka berlayar ke Australia serta apakah ada sindikat penyelundupan manusia yang membantu.

Kepolisian Rote mengatakan pencegatan ini menjadi yang pertama kalinya terjadi di perairan mereka dalam tiga tahun terakhir, meski upaya yang sama pernah dilakukan oleh beberapa warga China lainnya.

Pertengahan Januari 2018 lalu, tujuh warga negara China ditemukan di di sebuah kapal di perairan Kupang.

Pemerintah Australia menyatakan Operasi Perbatasan Kedaulatan terus dilakukan untuk mencegah kedatangan lewat perairan yang ilegal.

Simak berita perkembangan virus corona di ABC Indonesia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement