Senin 01 Feb 2021 22:07 WIB

Soal Demokrat, Moeldoko: Masa Kudeta Dari Luar?

Moeldoko menganggap penggunaan istilah kudeta terkait tudingan itu tidaklah tepat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Mas Alamil Huda
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko merespons tudingan adanya upaya paksa untuk mengambil alih Partai Demokrat yang disebut-sebut sebagai kudeta. Menurutnya, penggunaan istilah kudeta terkait tudingan itu tidaklah tepat.

Jika memang benar terjadi, kata Moeldoko, maka seharusnya kudeta dilakukan dari internal partai sendiri, bukan dari luar. "Berikutnya kalau ada istilah kudeta, ya kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar?" tanya Moeldoko dalam keterangan pers, Senin (1/2) petang. 

Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko juga memperingatkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar tidak menyeret nama Presiden Jokowi dalam masalah ini. Presiden, ujar Moedoko, sama sekali tidak mengetahui permasalahan ini, juga tidak terkait di dalamnya. 

"Jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi, jangan dikit-dikit istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali," kata Jokowi.