Senin 10 Jan 2022 11:45 WIB

Allahmu Lemah, Ferdinand: Itu Percakapan Hati dan Pikiran Saya

Ferdinand membawa riwayat kesehatan saat tiba di Bareskrim Polri.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pegiat media sosial Ferdinand Hutahean tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (10/1), untuk menjalani pemeriksaan.
Foto: Prayogi/Republika.
Pegiat media sosial Ferdinand Hutahean tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (10/1), untuk menjalani pemeriksaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas media sosial Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa cicitan (tweet) berbunyi, "Allahmu ternyata lemah, Allahku luar biasa" ditujukan untuk dirinya sendiri. Hal itu dilakukan saat terjadi perdebatan batin dan tidak dalam hatinya dan niatnya bukan untuk menyerang pihak manapun.

"Jadi, cuitan saya itu adalah untuk diri saya sendiri. Jadi, tidak untuk menyerang pihak manapun. Itu adalah percakapan antara hati saya dan pikiran saya," kata Ferdinand saat tiba di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/1).

Baca Juga

Dia menjelaskan, permasalahan pribadinya menimbulkan perdebatan di antara pikiran dan hati Ferdinand. Perdebatan tersebut yang kemudian menimbulkan dorongan bagi Ferdinand untuk membuat cicitan, kemudian menimbulkan persepsi negatif di kalangan publik.

"Pikiran saya menyatakan sudahlah, saya itu akan mati. Kira-kira begitu. Panjang sebetulnya perdebatannya. Akan tetapi, saya hanya mencuit singkat karena saya juga tidak ingin orang tahu tentang saya," kata Ferdinand.

Namun, karena cicitan tersebut telah menjadi konsumsi publik, Ferdinand akan menjelaskan realitas sesungguhnya ke penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Adapun salah satu bukti yang Ferdinand bawa untuk menghadiri panggilan Bareskrim Polri adalah riwayat kesehatannya.

Menurut dia, kondisi kesehatannya saat ini merupakan akar permasalahan yang mengakibatkan dirinya membuat cicitan bernada suku, agama, ras, antargolongan (SARA)."Saya membawa riwayat kesehatan saya, yang memang mengkhawatirkan sebetulnya. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," katanya.

Dengan kedatangannya ke Bareskrim Polri, Ferdinand berharap bisa membantu kepolisian untuk segera menuntaskan permasalahan tersebut sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. "Salah paham karena orang berbicara dengan persepsi tanpa mengetahui fakta-fakta yang sesungguhnya," ujar Ferdinand.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement