Lebih lanjut, Makmur menjelaskan, pihaknya bersama UPTD Damkar Bintan Timur telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bintan maupun Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dalam upaya pencegahan konflik buaya dan manusia. Mereka berusaha agar peristiwa buaya memangsa manusia di Sungai Lintas Barat tidak terulang di kemudian hari.
"Kami usulkan pemasangan papan peringatan rawan buaya di sejumlah titik. Kalau sudah ada instruksi, tinggal langsung dikerjakan," katanya.
Keberadaan buaya di wilayah Bintan diduga kerap berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Meskipun petugas Damkar telah mendeteksi habitat buaya tersebut, tapi sulit untuk menangkapnya akibat SDM dan peralatan yang minim, sehingga apabila tetap dipaksakan justru membahayakan nyawa para petugas Damkar itu sendiri.