REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Polres Jakarta Selatan berjanji akan menangani dan mengusut kasus pemukulan wartawan yang dilakukan siswa-siswa SMAN 6 Jakarta beberapa waktu lalu. Siswa yang menjadi pelaku pemukulan wartawan, termasuk Gilang Perdana, akan diperiksa polisi pada Rabu (21/9) ini.
"Semua siswa (yang memukul wartawan) akan dihadirkan secara serentak," kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Imam Sugianto, kepada wartawan di Mapolres Jakarta Selatan.
Pemanggilan para siswa yang kerap tawuran dengan musuh bebuyutannya di Bulungan yaitu SMAN 70 Jakarta ini telah dikoordinasikan dengan pihak sekolah. Perwakilan SMAN 6 sendiri balas melapor kelompok wartawan di Mapolres Jaksel pada Selasa (20/9) malam. Itu termasuk di antaranya orangtua Gilang Perdana.
Orang tua Gilang mengakui akun twitter @gilang_perdanaa merupakan milik anaknya. Maka dari itu, polisi akan mendalaminya dengan menghadirkan Gilang yang menjadi salah satu pemukul wartawan saat bentrokan beberapa waktu lalu.
"Akun jejaring sosial itu dapat dijadikan sebagai petunjuk kepolisian. Ini dapat digunakan penyidik untuk merangkai suatu peristiwa itu," jelasnya.
Sebelumnya, kelompok wartawan melakukan aksi damai di depan SMAN 6 Jakarta pada Senin (19/9) pagi untuk meminta pertanggungjawaban adanya kekerasan dan perampasan kaset rekaman milik kameramen Trans 7, Oktavirardi, yang dilakukan siswa sekolah tersebut pada Jumat (16/9) malam. Namun, terjadi dua kali bentrokan di tengah-tengah aksi tersebut. Puncaknya ratusan siswa SMAN 6 yang mengepung wartawan yang saat itu hanya berjumlah sekitar 20 orang dan kembali melakukan pemukulan serta pengrusakan kendaraan milik wartawan.