REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Sebuah benda yang diduga bom meledak dan melukai tiga orang di kawasan Ngesrep, Semarang Selatan. Benda tersebut berbentuk pipa paralon dengan panjang kurang dari satu meter.
Benda itu ditemukan di halaman sebuah bangunan yang rencananya akan digunakan sebagai pondok pesantren di Jalan Tamtama Barat Ngesrep, Semarang Selatan. Akibat kejadian tersebut, tiga pekerja yang berada di sekitar benda mengalami luka cukup serius terutama di tangan dan wajah.
Salah seorang warga sekitar, Provit, mengatakan kejadian bermula pada pukul 10.30 WIB dan terdengar suara ledakan cukup keras. "Saya kira itu suara ban truk yang meletus di jalan tol karena kebiasaan sering terdengar suara letusan dari jalan tol," ujarnya, Kamis (15/3).
Namun ketika dicari sumber suara, ditemukanlah tiga orang pekerja bangunan yang sedang terkapar dan kesakitan. Setelah kejadian tersebut, warga melapor ke petugas kepolisian dan diteruskan ke aparat Gegana Polda Jateng.
Dari lokasi kejadian, polisi menemukan serpihan bekas ledakan dan jari korban yang putus. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lokasi diamankan petugas dengan garis polisi.
Polda Jateng pun mengamankan seseorang yang diduga sebagai perakit bom. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo, saat ditemui di RS Elisabet usai menjenguk korban, mengatakan saat ini jajarannya tengah menyelidiki kasus meledaknya sebuah benda yang diduga bom tersebut.
Kapolda belum dapat menyimpulkan keterkaitan ledakan di Ngesrep itu dengan jaringan terorisme di Indonesia. Namun demikian, pihaknya tengah mengamankan seseorang berinisial "I" yang diduga sebagai perakit bom. "Dari keterangan pelaku, benda tersebut merupakan barang temuan, kemudian kabel-kabel yang ada di dalam paralon tersebut pun dirangkai," ujarnya.