Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mendukung penjeblosan Irjen Pol Ferdy Sambo ke ruang khusus di Mako Brimob untuk introgasi maksimal oleh tim Inspektorat Khusus (Irsus) Mabes Polri.
"Penempatan Ferdi sambo di mako Brimob adalah untuk melancarkan proses pemeriksaan Irsus maupun Timsus," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan yang dikutip Republika pada Ahad (7/8).
IPW mendapat informasi bahwa pemeriksaan terhadap Ferdy saat ini diketahui adalah terkait dengan pelanggaran kode etik berat. Di antaranya melakukan perusakan tempat kejadian perkara (TKP) dan menghilangkan barang bukti, pistol, proyektil.
"Untuk pelanggaran kode etik FS dapat dipecat," ujar Sugeng.
Bahkan, Ferdy menurut IPW, berpotensi menghadapi hukuman pidana akibat perbuatannya.
"Dalam pelanggaran kode etik tersebut juga termasuk perbuatan pidana, yaitu melanggar pasal 221 KUHP jo pasal 233 KUHP dengan ancaman 4 tahun," ucap Sugeng.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendukung penuh langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mengusut kasus pembunuhan Brigadir J. Menurutnya, Listyo telah menunjukkan sikap tegasnya sebagai pemimpin tertinggi Polri.
"Anda (Kapolri) lakukan itu saat ini untuk diketahui publik bahwa anda tidak main-main dalam hal sikap tegas seorang pimpinan," ujar Sahroni lewat keterangan yang diunggah di media sosialnya yang sudah dikonfirmasi, Senin.
Polri, tegas Sahroni, adalah institusi negara yang harus dijaga. "Tuntaskan semua sampai ke akar-akarnya Pak Jendral, saya yakin Anda bisa lewatkan semua cobaan ini," ujar Sahroni.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun kembali menegaskan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kasus kematian Brigadir J dapat diusut tuntas dan transparan. Sehingga, kasus ini menjadi jelas di masyarakat.
“Intinya suaranya nggak berubah bahwa perintah Presiden terhadap kasus ini supaya dituntaskan secara transparan, terbuka. Agar tidak tejadi apa itu menjadi isu-isu yang ke sana ke mari. Jadi sudah jelas perintah Presiden,” ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Senin.
Menurut Moeldoko, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pun telah menjalankan arahan Presiden.
“Kapolri sudah memedomani petunjuk Presiden,” kata dia.