REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Ahmad Ali yakin Polri mengusut semua pihak yang terlibat dalam pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J). Termasuk dugaan keterlibatan penasihat Kapolri, Fahmi Alamsyah yang disebut ikut merekayasa kasus tersebut.
"Pak Kapolri sudah tegas akan mengusut itu kok. Kalau memang ada indikasi itu, hari ini yang bersangkutan sudah mengundurkan diri dan tidak ada sangkut paut dengan kepolisian," ujar Ali saat dihubungi, Kamis (11/8/2022).
Polri, jelas Ali, tentunya akan menindak tegas Fahmi apabila terbukti ikut serta dalam rekayasa kasus lewat laporan pertama menangani peristiwa baku tembak di kediaman Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo. Pasalnya, ketegasan Polri sudah terlihat dalam penetapan Sambo sebagai tersangka.
"Tentunya kita biarkan sekali lagi kepolisian untuk menelaah ini secara transparan kemudian lebih terbuka. Artinya tidak ada beban bagi kepolisian bagi bintang dua tersangka apalagi yang orang lain," ujar Ali.
Ia yakin, penyidikan kasus tersebut tak akan berhenti usai ditetapkannya Ferdy Sambo sebagai tersangka. Pengungkapan motif juga disebut tidak bisa sepotong-sepotong agar tak menimbulkan opini liar di publik.
"Tidak mudah tentunya menetapkan seperti yang disampaikan oleh mantan Kabareskrim, bahwa baru kali inilah kepolisian menetapkan perwira tinggi kemudian dikenakan Pasal 340," ujar Ali.
Tim Khusus (Timsus) Polri belum mengungkap motif dari penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan para tersangka di rumah dinas mantan kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers penanganan kasus Brigadir J di Mabes Polri, Selasa (9/8/2022) malam mengatakan, tim penyidik masih mendalami motif penembakan tersebut
Namun, kata Kapolri, penyidikan yang dilakukan Timsus Polri sudah mengungkapkan peristiwa yang sebenarnya terjadi adalah penembakan bukan tembak menembak seperti yang dilaporkan awal kejadian. "Yang pasti ini jadi pemicu utama terjadinya pembunuhan untuk apa, kesimpulannya tim saat ini terus bekerja," ujarnya.
Hasil penyidikan Timsus bahwa terjadi peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J, bukan tembak menembak. Begitu pula dengan laporan dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi, sedang didalami oleh penyidik.