Sabtu 13 Aug 2022 16:15 WIB

Polisi Tahan Tersangka Penyerang Salman Rushdie di New York

Tersangka, yang menyerang penulis Salman Rushdie telah ditahan

Tersangka, yang menyerang penulis Salman Rushdie di atas panggung di negara bagian New York, telah ditahan, kata Kepolisian Negara Bagian New York, Jumat (12/8/2022).
Tersangka, yang menyerang penulis Salman Rushdie di atas panggung di negara bagian New York, telah ditahan, kata Kepolisian Negara Bagian New York, Jumat (12/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID., WASHINGTON -- Tersangka, yang menyerang penulis Salman Rushdie di atas panggung di Negara Bagian New York, telah ditahan, kata Kepolisian Negara Bagian New York, Jumat (12/8/2022).

Gambar-gambar yang diposting di media sosial menunjukkan Rushdie, yang karyanya telah memicu ancaman pembunuhan, terbaring di atas panggung di Lembaga Chautauqua ketika polisi dan orang-orang yang melihat berusaha memberikan pertolongan pertama. Kondisinya tidak segera jelas. Rekaman yang juga diposting ke media sosial menunjukkan para penonton bergegas ke panggung segera setelah insiden itu terjadi.

Serangan itu terjadi menjelang kuliah yang akan dia sampaikan. Dia menderita luka tusukan di leher dan dibawa ke rumah sakit, kata polisi Negara Bagian NY dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa "kondisinya belum diketahui". Seorang pewawancara juga mengalami cedera kepala ringan, tambah polisi negara bagian itu.

Rushdie adalah pengarang beberapa novel yang mendapat pengakuan luas, termasuk Midnight's Children, yang memenangkan Booker Prize pada tahun 1981.

Bukunya, "The Satanic Verses," menjadi bahan kontroversi tujuh tahun kemudian, dengan mendiang Ayatollah Ruhollah Khomeini dari Iran menerbitkan sebuah fatwah menyerukan kematiannya atas novel.

Ayatollah Ali Khamenei, penerus Khomeini, memiliki tweet yang dihapus pada 2019 yang mengatakan, fatwa tetap berlaku.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/polisi-tahan-tersangka-penyerang-salman-rushdie-di-new-york/2660293
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement