Dia mengatakan ayat ke-37 menjelaskan tentang permohonan orang kafir di neraka. Mereka berteriak sekencang-kencangnya.
Mereka memohon dengan suara keras meminta kepada Allah agar dikeluarkan dari neraka dan meminta kesempatan kedua untuk bisa mengerjakan amal saleh dan berjanji tidak akan melakukan sebagaimana yang telah dilakukannya ketika masih hidup. Mereka memohon agar dikembalikan ke dunia. Mereka ingin mengganti kekufuran dan kemaksiatan yang pernah dilakukan dengan ketaatan.
Namun demikian, Allah tidak memperkenankan doa mereka. Allah menjawab bahwa mereka telah diberikan waktu hidup, tetapi itu tidak dipergunakan dengan baik. Kesadaran mereka untuk beriman dan taat kepada Allah tidak muncul padahal banyak hal yang dapat membuatnya sadar ketika di dunia.
Allah juga menjawab bahwa telah diturunkan An Nadzir kepada mereka. Ustadz Syahrullah menjelaskan para mufasir berbeda-beda dalam menjelaskan an nadzir. Ada yang mengatakan an nadzir itu adalah para Rasul, ada juga yang berpendapat bahwa an nadzir itu Alquran.
"Orang yang zalim itu tidak akan ada yang menolong. Allah tidak akan memberikan pertolongan, nabi tidak akan memberikan syafaat, nikmati saja azab neraka, bagi orang kafir dan pendosa tidak ada penolongnya. Azab neraka ini bagi orang yang kafir, pendosa, zalim, orang yang durhaka pasti akan terjadi bagi mereka sebagai balasan atas kekufuran dan maksiat yang dilakukan ketika hidup di dunia," katanya.