Rabu 05 Jul 2023 06:53 WIB

Soal UKT Mahal, Ini 21 Kampus Berstatus PTN-BH

Soal UKT mahal, sebanyak 21 kampus di Indonesia kini berstatus sebagai PTN BH.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Universitas Indonesia. Sebanyak 21 kampus di Indonesia kini berstatus sebagai PTN BH, salah satunya Universitas Indonesia.
Foto: antara
Universitas Indonesia. Sebanyak 21 kampus di Indonesia kini berstatus sebagai PTN BH, salah satunya Universitas Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) menjadi salah satu kategori perguruan tinggi nirlaba yang memiliki otonom lebih besar jika dibandingkan dengan perguruan tinggi bentuk lain. Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 21 PTN-BH yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kini ada polemik Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang kian mahal.

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), perguruan tinggi negeri yang berstatus PTN-BH terdiri dari:

Baca Juga

Universitas Andalas

Universitas Syiah Kuala

Institut Pertanian Bogor

Universitas Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Gadjah Mada

Universitas Airlangga

Institut Teknologi Bandung

Universitas Hasanuddin

Universitas Diponegoro

Institut teknologi Sepuluh November

Universitas Brawijaya

Universitas Padjadjaran

Universitas Negeri Semarang

Universitas Negeri Malang

Universitas Negeri Yogyakarta

Universitas Sebelas Maret

Universitas Negeri Padang

Universitas Negeri Surabaya

Universitas Sumatera Utara

Universitas Terbuka

Status PTN BH yang memberikan otonom kepada kampus untuk mengelola keungan itu dinilai tak semerta-merta membuat kampus meringankan biaya kuliah bagi mahasiswanya. Sebaliknya, kampus justru semakin ketergantungan dengan biaya kuliah.

"Mestinya begitu (mencari keuntungan di luar dari biaya pendidikan). Tapi ini tidak dilakukan, kampus justru mengalami ketergantungan dengan biaya kuliah, dan ini dosis tarifnya terus naik," jelas Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji, kepada Republika, Selasa (4/7/2023).

Ubaid melihat uang kuliah tunggal (UKT) yang diberlakukan sejak 2013 hanyalah akal-akalan kampus untuk melegalkan tarif mahal. UKT, kata dia, sangat memberatkan mahasiswa dan juga orang tua. Terlebih, dalam proses penentuan UKT dan kategori-kategorinya pun kampus-kampus tidak terbuka dan partisipatif.

"Proses penentuan besaran UKT itu gimana? Kemudian besaran biayanya juga tiba-tiba diumumkan tanpa ada mekanisme penghitungan dan pertimbangan yang jelas," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement