Dalam pertemuan yang dihadiri pemimpin perusahaan minyak, menteri negara OPEC di Wina, Austria, ia menegaskan keputusan pada Senin lalu, tak hanya memangkas lebih banyak pasokan tetapi juga adanya validasi dari Rusia.
OPEC menahan akses reporter Reuters, Bloomberg, dan Wall Street Journal untuk meliput, yang sebagian disiarkan daring. Setelah siaran daring itu selesai, Pangeran Abdulaziz OPEC+ akan melakukan apapun untuk menopang pasar, demikian sumber yang menghadiri pertemuan.
Badan Energi Internasional menyatakan, pasar minyak akan mengetat pada paruh kedua 2023, sebagian karena pemangkasan produksi yang dilakukan OPEC+.
Analis di Morgan Stanley, Rabu memangkas perkiraan harga minyak. Menurut mereka, stok minyak menurun pada 2023 tetapi mereka memperkirakan surplus pada paruh pertama 2024. Ini disebabkan suplai negara non-OPEC lebih cepat dibandingkan permintaan.
Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei menyatakan, pengurangan produksi minyak mestinya cukup untuk membantu keseimbangan di pasar. ‘’Pemangkasan terakhir cukup untuk membuat pasar seimbang,’’ katanya.
Ia menambahkan, negaranya tak ikut mengurangi produksinya karena saat ini sudah memenuhi kapasitas produksi idealnya. ‘’Kami akan mengundang investor mungkin para pendatang baru.’’
Menurut Mazrouei, semakin banyak negara yang tertarik berinvestasi di UEA maka akan membuat banyak lapangan pekerjaan, juga kelak dunia memiliki cadangan minyak yang cukup.