Sabtu 21 Oct 2023 21:43 WIB

Greta Thunberg Suarakan Dukungannya untuk Palestina

Jumlah korban Israel terkini menjadi 4.385 orang, yang 1.756 diantaranya anak-anak.

Sambil membawa poster, ribuan massa melakukan longmarch menuju Gedung merdeka, saat mengikuti Aksi Jawa Barat Dukung Palestina di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Sabtu (21/10/2023). Aksi tersebut di antaranya menuntut agar pemerintah Indonesia dan internasional membela rakyat Palestina dengan angkah-langkah konkrit, serta mengecam tindakan keji Israel yang telah memborbardir sejumlah wilayah di Palestina.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sambil membawa poster, ribuan massa melakukan longmarch menuju Gedung merdeka, saat mengikuti Aksi Jawa Barat Dukung Palestina di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Sabtu (21/10/2023). Aksi tersebut di antaranya menuntut agar pemerintah Indonesia dan internasional membela rakyat Palestina dengan angkah-langkah konkrit, serta mengecam tindakan keji Israel yang telah memborbardir sejumlah wilayah di Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aktivis Lingkungan, Greta Thunberg menyatakan dukungannya kepada rakyat Palestina seiring dengan konflik di Gaza yang telah berlangsung selama dua pekan.

"Hari ini kami melakukan aksi solidaritas terhadap Palestina dan Gaza. Dunia perlu bersuara dan menyerukan gencatan senjata segera, keadilan dan kebebasan bagi warga Palestina dan semua warga sipil yang terdampak," kata Thunberg melalui platform media sosial X.

Unggahan tersebut disertai dengan sebuah foto Thunberg dan tiga orang lainnya yang sedang memegang poster pro-Palestina dengan tulisan: "Free Palestine", "This Jew Stands with Palestine", dan "Stand with Gaza".

Sebelumnya pada awal pekan ini, aktivis iklim berusia 20 tahun itu dituntut oleh polisi Inggris setelah ditangkap dalam demonstrasi di depan sebuah hotel di London, tempat konferensi migas sedang berlangsung.

Namun, dia telah dibebaskan dengan jaminan dan dijadwalkan hadir di pengadilan pada 15 November.

Jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel yang sedang berlangsung telah meningkat menjadi 4.385 orang, yang 1.756 di antaranya anak-anak, kata sejumlah pejabat Kementerian Kesehatan di wilayah kantong yang terkepung itu, Sabtu (21/10/2023).

Sebelumnya pada Sabtu, bantuan kemanusiaan yang terdiri dari 20 truk sudah mulai memasuki Jalur Gaza dari penyeberangan Rafah di Mesir. Bantuan ini merupakan yang pertama sejak konflik bersenjata pecah antara Israel dan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, demikian dilansir Anadolu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement