Terlihat dengan jelas bahwa para musuh umat Muslim di dunia tidak memikirkan tentang kemajuan negara-negara kawasan dan proses demokrasi di negara-negara tersebut.
Mereka hanya mementingkan kepentingan mereka dan rezim Zionis Israel dengan menyebarkan fitnah di antara berbagai kalangan umat Muslim. Tidak ada ajaran fikih, ritual agama, ayat kitab suci Alquran, dan hadis yang membenarkan pembunuhan manusia-manusia tidak berdosa.
Pendekatan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok ISIS bertentangan dengan ajaran Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan persaudaraan.
Iran sangat prihatin atas penyebaran terorisme di dunia, khususnya berbagai bentuk kekerasan yang menamakan diri sebagai gerakan agamis.
Dan, ini adalah alasan mengapa Teheran melalui Presiden Hasan Rouhani mengusulkan Dunia Menentang Kekerasan dan Ekstremisme (World Against Violence and Extremism /WAVE) pada sesi ke-68 Majelis Umum PBB di New York, di mana seluruh negara anggota PBB secara bulat menyetujui usulan tersebut.
Penulis berpendapat bahwa kerja sama antara berbagai negara dunia dan konteks WAVE dapat menjadi jalan keluar yang menyeluruh bagi berbagai gerakan kekerasan dan ekstremisme disebabkan perang melawan kekerasan dan ekstremisme adalah perang yang bersifat kolektif.
Persatuan adalah kunci, kunci yang dapat melawan penyebaran beragam bentuk fitnah di antara umat Muslim. Semoga semangat bulan suci Ramadhan dapat mengantarkan kita semua ke persatuan abadi. Amin.
*Naskah ini tayang di Harian Republika, karya Mahmoud Farazandeh, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia pada 2014