Selasa 28 May 2024 20:37 WIB

Kabinet Perang Netanyahu Dilaporkan Sepakat Hentikan Serangan ke Rafah

Kabinet perang Israel akan memberikan prioritas pada pertukaran tahanan dengan Hamas.

Red: Andri Saubani
Warga Palestina melihat kehancuran pasca serangan Israel yang menyebabkan para pengungsi tinggal di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 27 Mei 2024. Petugas kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 35 orang di wilayah tersebut. Tentara Israel mengkonfirmasi serangan hari Minggu itu dan mengatakan serangan itu mengenai instalasi Hamas dan menewaskan dua militan senior Hamas.
Foto:

Gedung Putih pada Senin (27/5/2024) mendesak Israel agar mengambil langkah antisipasi yang memungkinkan untuk melindungi warga sipil menyusul serangan udara mematikan di sebuah kamp pengungsi di Kota Rafah, Gaza selatan pada akhir pekan. “Foto-foto pascaserangan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di Rafah pada Ahad malam yang menewaskan puluhan warga Palestina yang tidak bersalah menyayat hati,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS kepada Anadolu lewat pernyataan.

 

Menekankan pentingnya melindungi non-kombatan, pernyataan tersebut mencatat bahwa Israel berhak mengejar kelompok Palestina, Hamas, yang dua anggotanya terbunuh dalam serangan Ahad malam. “Namun seperti yang telah kami jelaskan, Israel harus mengambil langkah antisipasi yang memungkinkan untuk melindungi warga sipil. Kami terus berkomunikasi dengan militer Israel dan mitra lainnya untuk memahami apa yang terjadi sehubungan insiden tersebut,” katanya.

 

Belanda pun menyeru kepada Israel untuk mematuhi keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) dan menghentikan operasi militernya di kota Rafah, kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Senin (27/5/2024). “Belanda mendesak Israel segera mematuhi Perintah Mahkamah Internasional,” tulis Rutte di X.

 

“Gambaran mengerikan” serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah “menyoroti sekali lagi” perlunya gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan pembebasan semua sandera yang disandera oleh gerakan Palestina Hamas, tambah perdana menteri Belanda itu.

 

Sedikitnya 45 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, terbunuh dan hampir 250 orang lainnya terluka akibat serangan Israel di kamp tersebut, Ahad. Serangan itu terjadi di dekat pangkalan logistik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, menurut Kantor Media Pemerintah yang berbasis di Gaza.

 

Serangan terbaru itu terjadi meski terdapat keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Kota Rafah, yang menjadi tempat perlindungan bagi satu juta lebih warga Palestina sebelum diserbu pada 6 Mei.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement