Ahad 23 Jun 2024 14:10 WIB

Pemerintah Kuwait Minta Warganya Segera Tinggalkan Lebanon

Israel diperkirakan akan menyerang Lebanon dalam waktu dekat.

Red: Andri Saubani
Bendera Israel berkibar di samping api yang berkobar di kawasan dekat perbatasan dengan Lebanon, Israel utara di Safed, Rabu, 12 Juni 2024.
Foto:

Penasihat senior Presiden AS Joe Biden, Amos Hochstein pada Selasa (18/6/2024) lalu tiba di Beirut dalam kunjungan mendadak setelah menyambangi Israel untuk membahas upaya mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. Selama berada di Israel, dia menemui pejabat tinggi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta perjalanannya ke Lebanon dilakukan di tengah terjadinya bentrokan antara tentara Israel dengan Hizbullah di perbatasan.

Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon, Hochstein telah tiba di Bandara Internasional Rafic Hariri Beirut dan akan bertemu dengan Perdana Menteri Najib Mikati. Sementara media setempat menyebutkan kunjungan Hochstein tersebut bertujuan membahas upaya-upaya untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Hizbullah.

Sejak berlangsungnya perang di Gaza pada akhir Oktober tahun lalu, sering terjadi baku tembak di perbatasan Israel dengan Lebanon yang menyebabkan ribuan warga sipil di kedua wilayah perbatasan mengungsi. Hochstein diketahui memainkan peranan penting dalam kesepakatan perbatasan maritim antara Israel dengan Lebanon, yang ditandatangani pada Oktober 2022.

Adapun, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Selasa (18/6/2024) mengatakan bahwa Iran, Lebanon, dan Hizbullah tidak ingin melihat konflik di Gaza meluas menjadi perang regional, serta AS melanjutkan upaya diplomatik agar konflik tidak melebar.

"Saya rasa tidak ada pihak yang berpotensi berperang benar-benar ingin melihat perang atau konflik meluas," kata Blinken dalam konferensi pers di Washington bersama Sekretaris Jenderal aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Saya tidak yakin Israel ingin melihatnya. Saya tidak yakin Hizbullah ingin melihatnya. Lebanon tentu saja tidak akan melihatnya karena merekalah yang paling menderita. Saya tidak yakin Iran akan melihat hal tersebut," lanjut Blinken.

Namun, Blinken mencatat bahwa meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah dapat menciptakan potensi risiko penyebaran konflik. Upaya diplomatik AS sedang berlangsung dalam rangka mencegah pembukaan front baru di perbatasan Israel dengan Lebanon, tambah Blinken.

photo
Tumbangnya Narasi Israel - (Republika)

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement