Ahad 23 Jun 2024 14:10 WIB

Pemerintah Kuwait Minta Warganya Segera Tinggalkan Lebanon

Israel diperkirakan akan menyerang Lebanon dalam waktu dekat.

Red: Andri Saubani
Bendera Israel berkibar di samping api yang berkobar di kawasan dekat perbatasan dengan Lebanon, Israel utara di Safed, Rabu, 12 Juni 2024.
Foto:

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (21/6/2024) menyampaikan keprihatinan "mendalam" atas peningkatan ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon. Ia pun  mengatakan bahwa dunia "tidak bisa membiarkan Lebanon menjadi seperti Gaza."

"Hari ini saya merasa terdorong untuk menyampaikan keprihatinan mendalam saya terhadap eskalasi antara Israel dan Hizbullah di sepanjang Garis Biru," kata Guterres kepada wartawan di New York. 

Ia merujuk pada eskalasi retorika perang dari kedua belah pihak seolah perang habis-habisan sudah di depan mata. Sembari memperingatkan agar konflik regional di Timur Tengah jangan sampai  meluas, Guterres mengatakan, "Satu langkah gegabah, satu kesalahan perhitungan, bisa memicu bencana yang jauh melampaui batas, dan sejujurnya, tak terbayangkan."

Guterres menyoroti banyaknya orang yang kehilangan nyawa serta maupun yang mengungsi karena rumah dan mata pencaharian mereka hancur. Sekjen PBB juga menyinggung soal pasukan Israel yang menyerang beberapa kota di Lebanon selatan dengan ledakan hingga menyebabkan kebakaran hutan yang menyebar dan mengancam wilayah permukiman.

"Bahan peledak yang belum meledak dan sisa-sisa perang berserakan di wilayah itu," katanya. 

Insiden semacam itu, ujarnya, "menimbulkan ancaman tambahan bagi orang-orang di Israel dan Lebanon, dan bagi para  personel PBB serta pekerja kemanusiaan."

Dia mendesak pihak-pihak terkait untuk menerapkan secara penuh resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701, segera menghentikan pertikaian, serta terus melindungi warga sipil. Guterres menolak 'solusi militer' yang dia katakan "hanya akan menyebabkan lebih banyak penderitaan, lebih banyak kehancuran bagi masyarakat di Lebanon dan Israel, serta lebih banyak potensi bencana bagi kawasan."

"Sudah saatnya bersikap rasional dan masuk akal," katanya, seraya mengingatkan bahwa pasukan perdamaian PBB di lapangan sedang berupaya meredam ketegangan dan membantu mencegah salah perhitungan.

Guterres menekankan, penghentian permusuhan dan perkembangan upaya menuju gencatan senjata permanen adalah satu-satunya solusi yang bertahan lama. Dia menegaskan dukungan penuh PBB pada upaya diplomasi untuk mengakhiri kekerasan, memulihkan stabilitas, dan mencegah penderitaan rakyat lebih lanjut.

"Dan kami melakukannya sembari terus mendesak gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, pembebasan sandera segera dan tanpa syarat, serta upaya nyata untuk mencapai solusi dua negara," katanya, menambahkan.

photo
Komik Si Calus : Boikot - (Daan Yahya/Republika)

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement