Spanyol kini memiliki tim yang dalam beberapa aspek berbeda dari tim haus penguasaan bola ketika menjuarai Piala Dunia 2010, Euro 2008, dan Euro 2012. Timnya saat ini memiliki kemampuan serangan balik yang cepat pada diri pemain-pemain sayap seperti Nico Williams dan Lamine Yamal, namun secara teknis masih berbakat dan kuat dalam menguasai bola.
"Kami setia pada ide yang digulirkan pemain dan itu dipahami dengan luar biasa," kata De la Fuente.
Meskipun tanpa dipenuhi pemain-pemain bintang, perjalanan pasukan de la Fuente di Euro, amat meyakinkan. Mereka memenangkan semua dari enam laga sebelum final, yang lima di antaranya tanpa melalui perpanjangan waktu. Tak ada laga yang diakhiri dengan adu penalti.
Spanyol mencapai final Euro 2024 setelah menggebuk Italia, Jerman dan Prancis, serta kuda hitam Kroasia. Hebatnya lagi, tujuh dari delapan gol Spanyol kala melawan keempat itu berasal dari permainan terbuka. Di Euro 2024 total La Roja menyarangkan 15 gol dan kebobolan empat gol.
Sukses Spanyol dibangun atas dasar filosofi sepak bola menekan yang membuat lawan kehilangan konsentrasi menyerang dan kemudian kehilangan bola. Kuncinya adalah De la Fuente telah membuat Spanyol menjadi tim penyerang yang lebih dinamis dan serba bisa untuk mengakhiri satu dekade kegagalan “tiki-taka”.
In Picture: Gol Mikel Oyarzabal Hadirkan Mimpi Buruk Inggris di Final Euro 2024