Jumat 19 Jul 2024 17:17 WIB

Israel Terancam Didepak dari Keanggotaan PBB

Israel terus melakukan serangan terhadap badan PBB UNRWA.

Red: Fitriyan Zamzami
Sidang Majelis Umum PBB mendukung resolusi menyerukan Israel untuk menegakkan kewajiban kemanusiaan dalam serangan Gaza, Selasa, 12 Desember 2023.
Foto:

Israel selama bertahun-tahun telah berkampanye melawan UNRWA, organisasi utama yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza dan merawat pengungsi Palestina di negara-negara lain, dengan mengklaim bahwa mereka memiliki hubungan dengan “teroris” dan melobi untuk penutupannya.

Awal tahun ini, Israel menuduh badan tersebut mempekerjakan staf yang berpartisipasi dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, sehingga mendorong lebih dari selusin donor internasional untuk menghentikan dukungan.

Sebuah tinjauan independen yang disahkan oleh PBB menemukan bahwa Israel tidak memberikan bukti yang dapat dipercaya atas tuduhannya dan sebagian besar donor telah mengembalikan dananya. Ada penyelidikan terpisah terhadap serangan bulan Oktober itu sendiri, yang dilakukan oleh Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB.

Serangan Israel di Gaza seringkali menargetkan fasilitas UNRWA, menewaskan 197 anggota stafnya dan menyerang 70 persen sekolahnya, menurut organisasi tersebut. “Semua aturan perang telah dilanggar di Gaza”, dengan setidaknya delapan sekolah menampung pengungsi Palestina yang diserang oleh Israel dalam 10 hari terakhir, kata Lazzarini.

Setidaknya 25 orang tewas dalam serangan di sekolah terakhir yang diserang, sekolah al-Razi di kamp pengungsi Nuseirat pusat, menurut pejabat Palestina.

Sekjen PBB Guterres telah memperingatkan bahwa “tidak ada alternatif selain UNRWA” di Gaza, dan menyebutnya sebagai “jalur penyelamat yang penting” bagi para pengungsi Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 38.794 orang tewas dan 89.364 luka-luka dalam perang Israel di wilayah kantong tersebut. Korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada bulan Oktober diperkirakan mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

Sejumlah upaya mengeluarkan Israel sempat dilakukan sebelumnya. Antara tahun 1980 dan 1988, beberapa negara melakukan upaya untuk mengeluarkan Israel dari Majelis Umum PBB. Misalnya, komite kredensial pada 1985 menerima surat yang ditandatangani oleh 34 negara Muslim dan Uni Soviet. Upaya ini tak berhasil.

Sementara pada tahun 1973, resolusi Majelis Umum tentang Apartheid "Mengecam khususnya aliansi jahat antara kolonialisme Portugis, Apartheid dan Zionisme. Pernyataan ini digunakan kembali dalam pembukaan resolusi 3379. Resolusi itu memicu keputusan UNESCO pada 1974 yang mengecualikan Israel dari keanggotaannya. Namun, keanggotaan Israel diperbarui dua tahun kemudian.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement