Ahad 21 Jul 2024 07:38 WIB

Perang dengan Houthi, Israel Kini Dikepung Lima Front Perlawanan

Houthi menjanjikan perang panjang dengan Israel.

Red: Fitriyan Zamzami
Pendukung Houthi menghadiri unjuk rasa menentang perang Israel di Jalur Gaza dan pemboman pimpinan AS di Yaman di Sanaa pada Jumat, 7 Juni 2024.
Foto:

Sementara Hizbullah terus menyerang posisi militer Israel di Israel utara, Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas melakukan beberapa operasi besar di Gaza pada akhir pekan lalu. Dalam salah satu operasinya, mereka meledakkan sebuah terowongan setelah memancing sejumlah tentara Israel ke dalamnya, “mengakibatkan mereka tewas dan terluka”. Operasi terowongan tersebut dilakukan di Tal Al-Sultan, yang telah menjadi platform utama serangan Israel dan perlawanan Palestina di sebelah barat kota Rafah, di selatan Jalur Gaza.

Dilansir Palestine Chronicle, dalam operasi kompleks di sekitar Masjid Haroun, selatan George Street, timur Rafah, pejuang al-Qassam menargetkan tank Zionis Merkava dengan rudal Al-Yassin 105. Segera setelah pasukan penyelamat maju ke tempat itu, kendaraan lain dan sekelompok tentara menjadi sasaran peluru Al-Yassin 105 dan alat peledak Ra'adiya, menyebabkan mereka semua tewas atau terluka.

Operasi gabungan telah menjadi taktik baru yang memungkinkan kelompok-kelompok Palestina menggabungkan kemampuan militer mereka di berbagai wilayah Gaza, sehingga memungkinkan perlawanan terus berlanjut. Dalam operasi gabungan pada Sabtu, Brigade al-Qassam bekerja sama dengan Brigade Martir Abu Ali Mustafa dari kelompok sosialis Front Populer Perlawanan Palestina (PFLP). Al-Qassam juga bekerja dengan Brigade al-Quds, cabang militer Jihad Islam dalam dua operasi terpisah di wilayah Rafah.

 

 

Tepi Barat

Anadolu Agency melaporkan, bentrokan terjadi antara warga dan pejuang Palestina melawan pasukan Israel pada Jumat di berbagai lokasi di Tepi Barat yang diduduki. Konfrontasi tersebut terjadi di kota Betlehem, kota Beit Dajan dan Beita di selatan Nablus, dan Kafr Qaddum di timur Qalqilya, Anadolu melaporkan. 

Pasukan Israel memasuki beberapa lingkungan dan menempatkan diri di jalan-jalan utama Bethlehem, kata para saksi mata kepada Anadolu. Para saksi menambahkan bahwa pasukan Israel menggunakan granat gas air mata selama bentrokan tersebut. Di Beita, bentrokan terjadi setelah pasukan Israel membubarkan puluhan warga Palestina yang melaksanakan salat Jumat di Gunung Sabih, memprotes legalisasi pos pemukiman Avitar di wilayah tersebut. 

Pasukan Israel menembakkan peluru karet dan granat gas air mata ke arah warga Palestina, menyebabkan beberapa orang menderita karena menghirup gas air mata, menurut para saksi. Pasukan Israel telah memasuki berbagai wilayah Tepi Barat yang diduduki secara rutin selama beberapa tahun terakhir, namun serangan mereka semakin meningkat seiring dimulainya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. 

 

Front Irak-Suriah

Selama sebulan terakhir, terjadi peningkatan serangan dari Irak terhadap Israel yang dikaitkan dengan Perlawanan Islam. Kelompok ini terdiri dari beberapa milisi yang didukung oleh Iran, aktif di Suriah dan Irak, termasuk Diantaranya Kataib Hezbollah, Asaib Ahl al-Haq, Harakat Hezbollah al-Nujaba dan Kataib Sayyid al-Shuhada. Sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober, kelompok tersebut telah mengaku bertanggung jawab atas lebih dari seratus serangan di wilayah Israel.

Media Iran Press TV melansir, pemimpin kelompok perlawanan Asaib Ahl al-Haq di Irak telah memperingatkan Israel akan “biaya yang semakin besar” dari invasi darat dan udara yang terus berlanjut di Jalur Gaza yang terkepung. “Musuh Zionis akan menanggung akibat yang jauh lebih besar dalam hal keamanan, ekonomi, dan bahkan keberadaannya selama mereka terus melanjutkan agresinya,” kata Qais al-Khazali dalam sebuah pernyataan pada Jumat. Dia memuji semua kekuatan Poros Perlawanan, yang berjuang melawan serangan Israel ke Gaza selama lebih dari sembilan bulan. “Kelompok-kelompok perlawanan melakukan perjuangan yang terhormat dalam membela kesucian umat Islam, sementara pemerintah Arab dan Muslim enggan mengambil tindakan nyata apa pun,” kata Khazali. 

Pemimpin Asaib Ahl al-Haq mencatat bahwa serangan pesawat tak berawak terbaru oleh pasukan Yaman di Tel Aviv, bersamaan dengan operasi sebelumnya yang dilakukan oleh kelompok perlawanan regional, “jelas menunjukkan bahwa Palestina tidak sendirian dalam melawan agresi Israel.”

photo
Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement