Alam semesta beserta isinya merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT yang dinampakkan kepada manusia. Terjadinya gempa bumi hingga meletusnya gunung tak lepas dari kebesaran Allah yang patut dijadikan pengingat dan peningkat ketakwaan.
Dalam QS an-Naml ayat 88, Allah SWT berfirman, “Wa taral-jibaala tahsabuha jaamidatan wa hiya tamurru marrassahaabi, shun’allahilladzi atqana kulla syai’in. Innahu khabirun bimaa taf’alun.”
Yang artinya, “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Pendiri Fath Institute Ustaz Amir Faishol Fath menjelaskan, pada hakikatnya alam semesta ini diciptakan oleh Allah dengan membangun sistemnya oleh gerak. Penggeraknya itu adalah api. Karena itu, dia menjelaskan, di dalam bumi terdapat api. “Jadi ya ‘knalpotnya’ itu adalah gunung-gunung api,” kata Ustaz Amir saat dihubungi Republika, Rabu (8/12).
Dia melanjutkan, sebagian gunung memang berada di bawah laut. Terkadang di bawah laut pun api juga dapat muncul sebagaimana yang termaktub di dalam Alquran.
Allah berfirman dalam QS At-Tur ayat 6. “Wal-bahril-masjur.” Yang artinya, “Dan laut yang di dalam tanahnya ada api.” Ustaz Amir menjelaskan bahwa api-api yang berada di dalam laut itu pun menyala dan menjadi knalpot bagi bumi.
Pengasuh Pondok Pesantren Fath Darut Tafsir ini menjelaskan, gunung-gunung yang ada di muka bumi merupakan pasak bumi sekaligus menjadi cerobong untuk mengeluarkan asap bumi. Menurut dia, bumi melakukan rotasi dengan berputar bergerak dalam porosnya untuk dapat hidup dan beraktivitas.
Jika tidak berputar, alam semesta akan hancur. “Jadi semua sistem alam semesta ini dibangun di atas gerak oleh Allah SWT,” kata dia.
Dalam QS an-Naba ayat 6-7, Allah berfirman, “Alam naj’alil-ardha mihaada. Wal-jibaaala awtaada,”. Yang artinya, “Bukankah Kami jadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai pasak?”