Ahad 20 Feb 2022 21:37 WIB

Imbas Ganjil-Genap, Humas Bonbin Bandung: Pengunjung Luar Kota Berkurang

Humas Bonbin Bandung selama pandemi 40 persen pengunjung berasal dari luar kota

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengunjung memindai melalui aplikasi peduli lindungi untuk masuk ke Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat. Humas Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi'i mengatakan penerapan pengetatan pembatasan tempat wisata selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 membuat pemasukan utama Kebun Binatang Bandung (Bonbin) terjun payung, hampir 50 persen dari masa sebelum pandemi.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Pengunjung memindai melalui aplikasi peduli lindungi untuk masuk ke Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat. Humas Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi'i mengatakan penerapan pengetatan pembatasan tempat wisata selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 membuat pemasukan utama Kebun Binatang Bandung (Bonbin) terjun payung, hampir 50 persen dari masa sebelum pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Humas Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi'i mengatakan penerapan pengetatan pembatasan tempat wisata selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 membuat pemasukan utama Kebun Binatang Bandung (Bonbin) terjun payung, hampir 50 persen dari masa sebelum pandemi.

Tak hanya itu, penerapan sistem ganjil-genap di lima gerbang tol, meliputi Gerbang Tol Pasteur, Pasir Koja, Kopo, Moch Toha dan Buahbatu, juga membawa imbas yang cukup terasa. 

“Karena kalau pengunjung berkurang artinya pemasukan kita berkurang, tiket kita Rp 50 ribu per orang, sekarang kalau pengunjung berkurang maka pemasukan juga semakin sedikit. Karena pemasukan utama kita memang dari tiket masuk,” kata Sulhan saat ditemui Republika di Kebun Binatang Bandung, Ahad (20/2/2022). 

Di akhir pekan, kata Sulhan, mayoritas pengunjung berasal dari luar daerah Bandung, seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Karawang dan lainnya. Maka penerapan sistem ganjil-genap, kata dia, berimbas pada pengurangan jumlah pengunjung dari luar kota.

“Ada (imbas), tapi untungnya masih banyak juga pengunjung luar kota Bandung yang sudah menyesuaikan nomor plat mereka dengan waktu penerapan ganjil-genap,” kata Aan. 

“Saat berkunjung mereka juga kebanyakan memilih antara Sabtu atau Minggu, karena pasti nomor plat yang diizinkan masuk akan berbeda, jadi hanya perlu menyesuaikan,” sambungnya. 

Selama pandemi, khususnya di akhir pekan, 60 persen pengunjung adalah warga luar Bandung, sedangkan 40 persen lainnya adalah warga Bandung. “Tapi kalau weekday (Senin sampai Jumat) itu kebalikannya, 40 persennya itu biasanya dari daerah Sumedang, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Cianjur,” tuturnya menambahkan. 

Meski mengakibatkan penurunan, namun Aan mengatakan kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan saat awal pandemi, yang mengharuskan tempat wisata termasuk Bonbin untuk ditutup sementara. “Saat awal pandemi kita 4 bulan ditutup, itu tidak ada pengunjung sama sekali, jadi kita tidak ada pemasukan sama sekali,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan tempat wisata masih tetap bisa beroperasi asal menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat Bandung PPKM Level 3. Wisatawan juga wajib menunjukkan sertifikat vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi jika berkunjung ke Kota Bandung.

"Karena tidak ada yang namanya Bandung jadi kota tertutup, tapi kemana pun di sana harus ada aplikasi PeduliLindungi. Jadi fasilitas dan kegiatan pariwisatanya berjalan tapi ada pembatasan," kata Ema.

Adapun dalam dokumen Peraturan Walikota (Perwal) Bandung Nomor 15 Tahun 2022, ada lima lokasi wisata yang diperketat selama PPKM, antara lain Saung Angklung Mang Udjo, Kebun Binatang Bandung, Trans Studio Bandung, Karang Setra dan Kiara Artha Park.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement