Kamis 03 Jun 2010 00:43 WIB

Nikaragua Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Presiden Nikaragua, Daniel Ortega (kiri) bersama istri, Rosario Murillo (kanan) bertemu dengan Hugo Chavez (tengah). Nikaragua kini bersama dengan Venezuela, Bolivia dan Kuba menjadi negara Amerika Latin yang memutuskan hubungan diplomasi dengan Israel
Foto: REUTERS
Presiden Nikaragua, Daniel Ortega (kiri) bersama istri, Rosario Murillo (kanan) bertemu dengan Hugo Chavez (tengah). Nikaragua kini bersama dengan Venezuela, Bolivia dan Kuba menjadi negara Amerika Latin yang memutuskan hubungan diplomasi dengan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, MANAGUA--Nikaragua memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, Selasa (1/6). Negara di Amerika Latin itu adalah yang pertama melakukan tindakan  itu sebagai protes atas penyerangan negara Yahudi itu terhadap armada yang mengangkut bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

Ketua komunikasi sekaligus ibu negara, Rosario Murillo, istri Presiden Daniel Ortega dalam sebuah pernyataan di Radio Ya mengatakan serangan yang ilegal terhadap misi kemanusiaan itu jelas melanggar hukum internasional dan kemanusiaan."

Nikaragua menegaskan dukungannya pada rakyat Palestina dan mendesak diakhirinya blokade atas Jalur Gaza. Nikaragua pernah memutuskan hubungan dengan Israel tahun 1979 ketika Ortega berkuasa untuk pertama kali setelah memimpin revolusi Sandinista yang berhaluan kiri.

Hubungan itu dipulihkan kembali oleh penggantinya Violeta Chamoro setelah terpilih tahun 1990. Tindakan Selasa itu membawa Nikaragua segaris dengan rezim-rezim kiri di Amerika Latin.

Venezuela dan Bolivia memutuskan hubungan dengan Israel tahun 2009 sebagai protes terhadap serangan Israel di Jalur Gaza. Sementara Kuba sudah bersikap jauh-jauh hari, memutuskan hubungan dengan negara Yahudi itu pada tahun 1973.

Israel mengumumkan pihaknya akan mendeportasi semua aktivis asing yang pasukannya tahan dalam serangan Senin terhadap konvoi bantuan kemanusiaan itu. Sementara para pemimpin dunia menuntut penyelidikan terhadap serangan pasukan komando Israel di perairan internasional dan pembebasan para aktivis itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement