REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV--Seperti yang sudah-sudah, Israel selalu berkelit. Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, pun membela serangan militer yang mematikan terhadap relawan dalam sebuah konvoi bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Ia menyebut kritik terhadap serangan itu 'hipokrit'.
Netanyahu, Rabu malam (2/6) mengatakan bahwa usaha Israel Senin lalu (31/5) adalah untuk mengawasi enam buah kapal dari konvoi. Awalnya berlangsung mulus. Tetapi, katanya, pada kapal yang ke-6, pasukan militer Israel menghadapi 'ekstremis pendukung teroris'. Ia menggambarkan kapal ke-6 itu sebagai 'kapal kebencian'.
Komando Israel kemudian menewaskan paling sedikit 9 aktivis setelah turun ke kapal Turki yang memimpin konvoi tersebut. Konvoi internasional yang terdiri dari 6 kapal itu berusaha membawa 10 ribu ton suplai ke Jalur Gaza, tanpa menghiraukan blokade Israel yang sudah berlangsung tiga tahun.
PM Israel ini juga mengatakan, Israel akan terus menghentikan dan memeriksa setiap kapal yang menuju Gaza sebagai bagian dari usahanya untuk mencegah senjata masuk ke Jalur Gaza.