Ahad 20 Mar 2011 13:15 WIB
Melancong Bareng Abah Alwi: Menelusuri Jejak Daendels

Mecusuar Anyer, Monasnya Warga Banten

Rep: Agung Sasongko/ Red: Johar Arif
Mercusuar Anyer
Foto: Agung Sasongko
Mercusuar Anyer

REPUBLIKA.CO.ID, ANYER--Warga Banten mungkin bisa berbangga hati memiliki menara mercusuar yang kemudian menjadi ikon wisata provinsi di ujung paling barat Pulau Jawa ini. Bangunannya memang tidak setinggi Monumen Nasional (Monas) di Jakarta lantaran hanya bertinggi 75.5 meter. Namun, jangan salah, Mercusuar ini telah dikunjungi lebih dari  jutaan turis lokal dan mancanegara. Jadi, pantaslah dikatakan Mercusuar Anyer, Monasnya warga Banten.

Alwi Shahab, pemerhati sejarah Jakarta, memaparkan bangunan ini didirikan tahun 1883 oleh pemerintah Hindia Belanda. Namun, bangunan ini sempat hancur akibat letusan Gunung Krakatau. Sisa fondasi mercusuar lama masih terlihat di bibir pantai yang terdiri atas struktur bata. "Bangunan yang sekarang didirikan tahun 1885 pada masa raja Willem III," papar Abah Alwi, sapaan akrabnya, kepada peserta acara Melancong Bareng Abah Alwi Edisi ‘Menelusuri Jalan Daendels’, di Anyer, Ahad (20/3).

Mercusuar ini memiliki ketinggia 75.5 meter yang terbagi menjadi 18 lantai. Setiap lantainya terdapat jendela dan pada lantai teratas terdapat lampu suar dengan penutup bola yang dapat berputar 360 derajat. Bangunan mercusuar ini tersusun lempengan-lempengan baja dengan rongga berbentuk silinder ditenganya.

"Mercusuar inilah yang dikenal juga titik nol kilometer jalan pos Anyer Panarukan yang dibuat Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels, selama setahun di masa pemerintahannya," pungkas Abah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement