Rabu 07 Nov 2012 17:29 WIB

Obama Menang, Hubungan AS-Israel Kian Kuat

Obama-Netanyahu
Foto: sanfranciscosentinel.com
Obama-Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Barack Obama sebagai Presiden Amerika. Sekutu negeri paman Sam ini mengatakan hubungan antara kedua negara akan lebih kuat dari sebelumnya.

"Perdana menteri mengucapkan selamat kepada Presiden Amerika Serikat atas kemenangannya dalam pemilihan umum," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan berjudul 'Strategi Aliansi antara Israel dan Amerika Akan Lebih Kuat dari Sebelumnya', di Yerusalem, Rabu (7/11).

"Saya akan terus bekerja sama dengan Presiden Obama untuk menjamin keamanan vital antara Israel dan Amerika Serikat," tambah Netanyahu, yang mengatakan akan bertemu dengan Duta Besar Amerika untuk Israel Dan Saphiro.

Hubungan antara Obama dan Netanyahu kadang-kadang menegang, dengan dukungan pemimpin Israel terhadap lawan Obama, Mitt Romney selama kampanye digelar. Tapi dalam beberapa pekan terakhir, kemenangan kembali Obama semakin menguat. Para pejabat Israel menekankan masa jabatan kedua bagi Presiden Obama bukan berarti menurunkan hubungan bilateral.

Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak juga mengucapkan selamat kepada Obama. Tak lupa ia juga berharap Presiden terus memberikan dukungan yang kuat kepada Israel.

"Saya tidak memiliki keraguan terhadap pemerintahan Obama yang akan melanjutkan kebijakan tentang keamanan Israel sebagaimana diupayakan, serta upaya untuk mengatasi tantangan yang dihadapi kita semua di kawasan itu," kata Barak dalam sebuah pernyataan.

"Saya percaya bahwa dalam tradisi persahabatan yang mendalam dan dengan pengamalan berbagai latar belakang yang dimiliki, Obama akan mampu mengatasi perbedaan sikap yang muncul," kata Barak.

Ucapa selamat juga disampaikan Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman. Ia berharap berharap akan terus mempromosikan dan menjaga persahabatan kedua negara serta masyarakatnya berdasarkan nilai-nilai yang tertanam selama ini. Wakil Perdana Menteri Israel Silvan Shalom juga memberi penilaian yang sama.

"Semua pemerintahan Amerika Serikat telah mendukung Israel dari segi politik, keamanan dan ekonomi, karena kami memiliki kepentingan dan nilai-nilai yang sama," kata Silvan kepada radio publik.

"Barack Obama bersama kami pada saat-saat yang sensitif. Mereka yang mengatakan bahwa hal itu akan sulit terjadi dan bahwa akan ada konfrontasi selama masa kepemimpinan kedua Obama adalah salah," tambah Silvan.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement